Harga CPO Naik Lagi, Didukung Ekspor Kuat dan Penundaan Regulasi Eropa

avatar
· 阅读量 24
  • Harga CPO Malaysia naik 0,91% ke 4.419 ringgit, didorong kenaikan soyoil, ekspor yang kuat (+11,3% per 1-25 Sept), dan penundaan aturan anti-deforestasi Uni Eropa selama satu tahun.
  • Sentimen positif pasar diperkuat prospek peningkatan ekspor Indonesia ke UE pada 2026, serta pelemahan ringgit (-0,19%) yang membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing.
  • Harga CPO diperkirakan bisa naik lagi ke kisaran 4.457-4.492 ringgit, meski tekanan bisa datang dari harga minyak mentah yang melemah, mengurangi daya tarik CPO untuk biodiesel.

Ipotnews - Minyak sawit (CPO) berjangka Malaysia kembali menguat, Kamis, mencatat kenaikan dua sesi berturut-turut, didorong kenaikan harga minyak kedelai, peningkatan ekspor, serta penundaan penerapan regulasi anti-deforestasi Uni Eropa selama satu tahun.
Harga minyak sawit acuan untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 40 ringgit atau 0,91% menjadi 4.419 ringgit per ton metrik (USD1.049,15) pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Kuala Lumpur, Kamis (25/9).
"Harga minyak sawit terdorong penguatan harga minyak kedelai (soyoil) serta kinerja ekspor yang lebih baik," ujar David Ng, trader di perusahaan perdagangan Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur.
Data dari lembaga survei kargo AmSpec Agri Malaysia menunjukkan ekspor produk minyak sawit Malaysia sepanjang 1-25 September melonjak 11,3% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Estimasi serupa dari Intertek Testing Services dijadwalkan dirilis hari ini.
Penundaan penerapan Regulasi Deforestasi Uni Eropa ( EUDR ) juga menjadi faktor utama penguatan harga. Selasa (23/9), Uni Eropa mengumumkan penundaan kedua terhadap aturan tersebut, yang awalnya bertujuan melarang impor komoditas--termasuk CPO--yang terkait dengan deforestasi.
"Penundaan itu memberi kelegaan sementara bagi eksportir sawit dan mendukung sentimen pasar hari ini," ujar Ng.
Langkah ini diperkirakan akan mendorong ekspor sawit Indonesia ke Uni Eropa pada 2026, ditopang pula oleh perjanjian perdagangan bilateral, menurut pernyataan dari seorang pejabat asosiasi industri di Indonesia.
Sementara, harga minyak kedelai di Dalian melesat 1,24%, sedangkan kontrak minyak sawitnya melambung 1,59%. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai juga menguat 0,44%.
Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak pesaingnya yang berkompetisi memperebutkan pangsa di pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Di sisi lain, harga minyak mentah melemah pada perdagangan Asia, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam tujuh minggu. Penurunan ini terjadi akibat aksi ambil untung investor dan ketidakpastian prospek pasokan dan permintaan.
Lemahnya harga minyak mentah membuat CPO menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Ringgit--yang merupakan mata uang perdagangan minyak sawit--melemah 0,19% terhadap dolar AS, membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Secara teknikal, analis Reuters Wang Tao memperkirakan harga minyak sawit berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran 4.457-4.492 ringgit per ton dalam waktu dekat. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest