Minyak Jatuh dari Level Puncak Tujuh Pekan di Tengah Prospek yang Hati-hati

avatar
· 阅读量 26
  • Harga minyak turun setelah reli ke level tertinggi 7 minggu, dipicu aksi ambil untung, ekspektasi melambatnya permintaan musim dingin, dan potensi kembalinya pasokan dari wilayah Kurdistan, Irak.
  • Brent turun 0,19% ke USD69,18/barel, sementara WTI turun 0,28% ke USD64,81; sebelumnya keduanya naik 2,5% karena penurunan stok minyak AS dan kekhawatiran atas konflik Rusia-Ukraina.
  • Tanda-tanda permintaan melemah terlihat dari data JP Morgan: pertumbuhan lalu lintas udara AS stagnan dan konsumsi bensin mulai menurun, memperkuat proyeksi tekanan pada harga minyak ke depan.

Ipotnews - Harga minyak melemah, Kamis, setelah menyentuh level tertinggi tujuh pekan pada sesi sebelumnya, dipicu aksi ambil untung investor yang mengantisipasi perlambatan permintaan selama musim dingin serta potensi bertambahnya pasokan dari wilayah Kurdistan, Irak.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 13 sen atau 0,19% menjadi USD69,18 per barel pada pukul 14.09 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Kamis (25/9).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 18 sen atau 0,28% menjadi USD64,81 per barel.
Kedua acuan minyak itu melambung sekitar 2,5% pada penutupan Rabu (24/9), menyentuh level tertinggi sejak 1 Agustus. Kenaikan tersebut dipicu penurunan tak terduga pada persediaan minyak mentah AS serta kekhawatiran atas gangguan pasokan akibat serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.
"Harga minyak saat ini berada di atas ekspektasi kami," kata Suvro Sarkar, Kepala Tim Energi DBS Bank.
"Kami memperkirakan aksi ambil untung akan terus berlanjut, dan harga akan mulai moderat seiring melambatnya permintaan pada musim dingin."
Ekspektasi bearish terhadap sisi pasokan turut menekan harga, khususnya setelah adanya kabar bahwa pasokan minyak dari wilayah Kurdistan, Irak, akan segera kembali.
Rabu, delapan perusahaan minyak menandatangani kesepakatan dengan pemerintah federal dan regional Kurdi untuk memulai kembali ekspor dalam beberapa hari ke depan.
"Kembalinya pasokan dari Kurdistan menambah kekhawatiran terhadap potensi kelebihan pasokan, yang mendorong harga turun setelah sempat menyentuh puncak tujuh minggu," ujar Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Meski ada kekhawatiran terhadap pasokan dari Rusia akibat konflik Ukraina, Haitong Securities menyebut ketahanan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir didorong oleh tidak adanya tekanan besar dari fundamental penawaran dan permintaan.
Di sisi permintaan, tanda-tanda perlambatan semakin jelas. Analis J.P. Morgan mencatat lalu lintas penumpang udara di Amerika untuk September hanya naik 0,2% secara tahunan--melambat tajam dibandingkan pertumbuhan 1% pada dua bulan sebelumnya.
"Permintaan bensin di Amerika juga mulai menyusut, mencerminkan tren penurunan dalam aktivitas perjalanan secara keseluruhan," tulis analis J.P. Morgan dalam laporan mereka. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest