Tarif Tinggi Melemahkan, tapi Belum Rontokkan Status Dolar sebagai Mata Uang Dunia

avatar
· 阅读量 21
  • Penelitian terbaru menyimpulkan tarif tinggi ala Trump bisa melemahkan dolar, namun belum sepenuhnya merontokkanstatusnya sebagai mata uang cadangan dunia.
  • Titik kritis ada di level 26% tarif, di mana euro bisa mengambil peran lebih besar, sementara tarif saat ini sekitar 17-18% masih relatif aman bagi dolar.
  • Para peneliti menegaskan status  safe haven  dolar sangat bergantung pada perdagangan bebas, sehingga perang dagang berisiko mengguncangnya

Ipotnews - Tarif besar-besaran yang diajukan Presiden Donald Trump pada  "Liberation Day"  April lalu sempat mengancam status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Namun riset terbaru menunjukkan langkah Washington menuju tarif yang lebih moderat kemungkinan membuat posisi dolar tetap aman.
Riset ini menemukan bahwa "privilege berlebih" AS - dengan dolar sebagai aset bebas risiko yang menarik investasi dan memungkinkan AS berutang dengan biaya lebih rendah - sangat terkait dengan perdagangan bebas yang menghubungkan nasib ekonomi dunia dengan AS.
Proteksionisme melemahkan hubungan tersebut. Para peneliti dari Boston University, Federal Reserve San Francisco, dan Renmin University of China menemukan, tarif 26% diperkirakan menjadi titik balik yang dapat membuka jalan bagi euro atau mata uang lain untuk lebih dominan dalam perekonomian global.
Tarif rata-rata yang diterapkan Trump, sekitar 17%-18%, berada pada kisaran yang mungkin melemahkan namun tidak sepenuhnya menggerus peran dolar. "Dolar muncul sebagai mata uang paling aman di dunia karena guncangan di AS turut menggerakkan permintaan global," tulis para peneliti, seperti dikutip Reuters, Kamis (25/9).
Mereka menegaskan bahwa sifat  safe haven  inilah yang menjaga suku bunga AS tetap rendah dan menjadi magnet investasi global. Tapi mereka memperingatkan bahwa perang dagang berkepanjangan bisa mengguncang keseimbangan itu.
Penelitian yang dipresentasikan di konferensi ekonomi Brookings Institution ini muncul di tengah sorotan pada peran dolar global di bawah Trump. Konferensi Federal Reserve New York juga tengah membahas isu ini, sementara investor berusaha membaca data yang berlawanan terkait kekuatan dolar.
Meski nilai dolar sempat turun, imbal hasil obligasi AS dan saham-saham masih menguat ke rekor tertinggi - tanda permintaan atas aset dolar tetap kuat. Namun, para peneliti menekankan risiko nyata - ketika pasar global anjlok bersamaan dengan saham, obligasi, dan dolar AS, pada April lalu - menunjukkan bahwa status  safe haven  dolar bergantung pada perdagangan bebas. (Reuters)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest