
Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong ekspor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satu negara tujuan untuk ekspor UMKM adalah ke Jerman.
Hal tersebut juga masuk dalam pembahasan antara Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dengan State Secretary of the Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung/BMZ), Niels Annen, di Berlin, Jerman, pada Senin (15/9) lalu.
"Kemendag memiliki program UMKM BISA (Berani Inovasi Siap Adaptasi) Ekspor dan diharapkan dapat diintegrasikan dengan program yang dimiliki Pemerintah Jerman, salah satunya melalui forum Komite Ekonomi dan Investasi Bersama Jerman-Indonesia (JEIC), yang sekaligus dapat menjadi wadah memperlancar fasilitasi perdagangan kedua negara," ujar Roro, dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Begadang Pelajari 9.000 Halaman Perjanjian RI-Kanada |
Pada pertemuan tersebut, Roro menekankan komitmen Indonesia mendorong berbagai upaya peningkatan ekspor UMKM Indonesia ke Jerman. Salah satu komoditas yang didorong ekspornya yaitu kopi, mengingat tingginya minat terhadap kopi di kawasan Eropa dan banyak pelaku UMKM di industri tersebut.
"Diharapkan ekspor kopi Indonesia ke Jerman dapat ditingkatkan," imbuh Roro.
Di samping itu, pemerintah Indonesia juga terus mempercepat perundingan perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA). Hal ini juga sebagaiman arahan Presiden Prabowo Subianto pada kunjungan ke Brussel pada 13 Juli 2025.
"Indonesia berkomitmen segera menyelesaikan I-EU CEPA sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini mengingat di tengah situasi geopolitik global yang fluktuatif saat ini, perjanjian dagang dengan negara mitra diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan kedua belah pihak, serta mengurangi ketergantungan terhadap suatu negara tertentu," lanjut Wamendag Roro.
Adapun dari pihak State Secretary Annen menyampaikan beberapa fokus program pemerintah Jerman, antara lain terkait kebijakan EU deforetation regulation (EUDR) yang cukup berpengaruh pada beberapa komoditas Indonesia.
Annen menyampaikan, BMZ terbuka untuk berbagai kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia untuk memudahkan komoditas terdampak EUDR agar dapat memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan. Pihak Jerman menyatakan akan aktif melakukan sosialisasi teknis implementasi EUDR melalui Import Promotion Desk (IPD).
Selain itu, Pemerintah Jerman juga memiliki program German Desk yang akan diluncurkan di Jakarta dalam waktu dekat. Program ini berfungsi menghubungkan pelaku usaha Indonesia dengan Jerman, serta memberikan fasilitasi untuk mempermudah proses business to business.
Selanjutnya, BMZ juga menyampaikan terkait perdagangan berkelanjutan. BMZ telah bekerja sama dengan Bappenas pada Forum on Sustainable Palm Oil serta berbagai riset mengenai perdagangan berkelanjutan. Pemerintah Jerman juga terbuka untuk memiliki forum bilateral mengenai agenda deforestasi.
(ada/rrd)作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()