RI Ekspor Baja ke Spanyol 54.247 Ton

avatar
· 阅读量 12
RI Ekspor Baja ke Spanyol 54.247 Ton
Foto: 54 Ribu Ton Baja Krakatau Steel Diekspor ke Spanyol. Foto: M. Iqbal/detikcom
Cilegon

Sebanyak 54.247 ton baja buatan pabrik milik anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Krakatau Baja Industri (KBI), diekspor ke Spanyol. Jenis baja yang diekspor adalah produk Cold Rolled Coil (CRC).

Direktur Utama PT KBI, Arief Purnomo, mengatakan sepanjang 2025 Krakatau Steel melalui anak usahanya sudah mengekspor CRC sekitar 62.000 ton ke berbagai negara di Eropa hingga Amerika Serikat.

"Sepanjang tahun 2025, KBI telah mencatat total ekspor CRC sekitar 62.000 ton ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Polandia, Spanyol, Belgia, dan Portugal," kata Arief, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief menambahkan, pasar ekspor ke depan akan menjadi salah satu kekuatan penjualan bagi KBI. Saat ini PT KBI tengah gencar bekerja sama dengan mitra internasional untuk memperluas akses pasar produk CRC. Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi Krakatau Baja Industri, Krakatau Posco sebagai penyedia bahan baku, dan Posco Internasional yang memperkuat distribusi global.

Ekspor puluhan ribu ton baja ke Eropa ini disebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Krakatau Steel di Cilegon. Industri baja nasional kini berperan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur, industri permesinan, otomotif, galangan kapal, hingga energi.

"Ekspor baja ke Eropa menunjukkan bahwa produk dalam negeri memiliki daya saing tinggi. Pemerintah akan terus memberikan dukungan agar industri strategis seperti Krakatau Steel semakin berperan dalam memperkuat perekonomian nasional," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Setia Diarta.

ADVERTISEMENT

"Dengan keberhasilan ekspor ke Spanyol ini, PT Krakatau Baja Industri diharapkan semakin memperkokoh posisinya sebagai produsen baja berkualitas global sekaligus mendukung Krakatau Steel Group dalam mewujudkan kemandirian industri baja Indonesia," tambahnya.

Berdasarkan data World Steel Association, pada 2024 Indonesia menempati posisi ke-14 produsen crude steel dunia dengan output 18 juta ton. Angka ini naik 110% dibanding 2019 yang sebesar 8,5 juta ton.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, menyebut capaian ekspor ini adalah hasil kerja keras industri manufaktur nasional.

"Keberhasilan ekspor CRC oleh PT KBI bukan hanya kebanggaan bagi KS Group, tetapi juga bukti bahwa industri baja nasional mampu bersaing dan menembus pasar internasional," ujarnya.

(rrd/rrd)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest