Pasar Khawatirkan Gangguan Pasokan, Tembaga Shanghai Bergerak Positif

avatar
· 阅读量 23
  • Tembaga SHFE naik 3,39% dalam sepekan dan mencapai level tertinggi setengah tahun setelah Freeport mengumumkan force majeure, memperkirakan penurunan produksi 35% dari unit Indonesia pada 2026.
  • Permintaan lesu akibat harga tinggi serta aksi restocking menjelang libur Nasional China (1-8 Oktober) membatasi potensi kenaikan lebih lanjut, tergantung respons sektor hilir terhadap harga saat ini.
  • Penguatan dolar AS menekan harga tembaga LME, sementara China tengah mengkaji regulasi kapasitas peleburan tembaga guna menghindari persaingan berlebihan yang merugikan industri nasional.

Ipotnews - Tembaga berjangka Shanghai kembali menguat, Jumat, dipicu kekhawatiran atas gangguan pasokan global setelah raksasa pertambangan Freeport-McMoRan mengumumkan force majeure. Namun, kenaikan dibatasi oleh lemahnya permintaan akibat tingginya harga.
Harga tembaga berjangka yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik 0,38% menjadi 82.470 yuan (USD11.558,68) per metrik ton, dan secara mingguan melonjak sekitar 3,39%.
Sementara, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melorot 0,35% menjadi USD10.223,5 per ton pada pukul 14.16 WIB, namun di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan 2,33%, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Jumat (26/9).
Harga tembaga melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan pada Kamis (25/9), setelah Freeport menyatakan produksi unitnya di Indonesia diperkirakan 35% lebih rendah pada 2026, dibandingkan proyeksi sebelumnya. Gangguan ini menciptakan kekhawatiran pasokan di pasar global, yang sudah sensitif terhadap isu logistik dan produksi.
Namun, sentimen pasar tetap dibayangi penguatan nilai tukar dolar AS yang menekan harga komoditas dalam greenback. Apresiasi dolar terjadi setelah serangkaian data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan performa yang lebih kuat dari perkiraan, mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve.
Kenaikan harga tembaga terjadi menjelang masa libur Hari Nasional China yang berlangsung dari 1 hingga 8 Oktober, mendorong aktivitas restocking pelaku industri.
Namun, analis Haitong Futures memperingatkan permintaan jangka pendek akan tetap dipengaruhi "daya terima pasar hilir terhadap harga tembaga yang tinggi."
Di sisi lain, pemerintah China dikabarkan sedang mengkaji kebijakan baru untuk mengatur kapasitas smelter tembaga di dalam negeri. Hal ini disampaikan Chen Xuesen, Wakil Ketua Asosiasi Industri Logam Non-Ferrous China, yang menyerukan penghentian praktik "kompetisi involusi" yang merugikan industri secara keseluruhan.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, seng (zinc) melorot 0,85%, timbal (lead) melemah 0,62%, nikel turun 0,45%, aluminium menyusut 0,38% dan timah berkurang 0,16%.
Di bursa berjangka Shanghai, nikel anjlok 1,05%, timah naik 0,16%, timbal stagnan, sementara seng dan aluminium nyaris tidak berubah. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest