BI, OJK & Perbankan Perkuat Sinergi Dorong Pasar Keuangan Lebih Transparan

avatar
· 阅读量 24
BI, OJK & Perbankan Perkuat Sinergi Dorong Pasar Keuangan Lebih Transparan
Gedung Bank Indonesia - Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri perbankan sepakat memperkuat sinergi dalam mengembangkan instrumen keuangan domestik. Pasalnya pasar keuangan yang efisien dan transparan menjadi kunci pembiayaan menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk Derivatif Antarbank dan peluncuran Matchmaking Overnight Index Swap (OIS) di Jakarta pada Jumat (26/9).

"Tentunya BI tidak bisa sendirian, perlu sinergi dan kerja sama kita bersama," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Destry menegaskan pihaknya terus mendorong pendalaman pasar keuangan melalui peningkatan volume transaksi dan pembentukan harga yang lebih kredibel. Di pasar uang, fokus diarahkan pada transaksi repo dan OIS yang mengacu pada suku bunga acuan INDONIA. Sementara di pasar valuta asing, penguatan dilakukan lewat Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan FX Swap, dengan referensi kurs JISDOR serta kurs acuan non-USD/IDR.

Baca juga: Dorong Ekonomi Tak Cukup Hanya Fiskal, Reformasi Sektor Riil Perlu Dilakukan

ADVERTISEMENT

"Matchmaking OIS berfungsi memfasilitasi pencocokan transaksi antarbank sehingga harga terbentuk lebih efisien dan interaksi pasar lebih lancar. Ketersediaan suku bunga acuan berbasis INDONIA juga diharapkan memperkuat mekanisme harga instrumen OIS yang bersifat forward looking," jelas Destry.

BI mencatat perkembangan positif di pasar valas. Sampai Agustus 2025, rata-rata harian transaksi DNDF mencapai US$ 212 juta atau sekitar 10x lipat lebih tinggi dibanding awal penerapannya pada 2018. Capaian tersebut masih perlu terus ditingkatkan.

Dari sisi industri, dukungan ditunjukkan dengan penandatanganan 105 kontrak perjanjian induk derivatif baru dan 23 komitmen kontrak penerapan margin oleh 56 bank. Langkah ini mencerminkan keseriusan perbankan untuk memperkuat fondasi pasar domestik, khususnya dalam pengembangan OIS dan DNDF.

Destry menekankan agar komitmen tersebut tidak berhenti di atas kertas, melainkan diwujudkan melalui peningkatan transaksi nyata di pasar. Sinergi lintas otoritas dan pelaku pasar diharapkan akan semakin memperdalam, melikuidkan dan memperkuat daya tahan pasar uang serta valas domestik.

"Dengan demikian, pasar keuangan Indonesia dapat menjadi pilar penting bagi pembiayaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," imbuhnya.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest