Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (26/09), IHSG ditutup menguat +58,66 poin (+0,73%) ke level 8.099,33.
Kenaikan IHSG didorong kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar seperti BRPT (+5,13%), MBMA (+25%), BREN (+2,56%), AMMN (+2,94%), & BMRI (+1,38%).
Dari sisi kebijakan, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, pada Jumat (26/09) mengumumkan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan cukai rokok pada 2026 setelah berdiskusi dengan asosiasi produsen rokok, GAPPRI.
Katalis tersebut membuat emiten rokok naik, HMSP (+5,42%), GGRM (+3,36%), ITIC (+6,86%), dan WIIM (+14,98%).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,60% dengan sektor industrials (+7,79%), consumer non-cyclicals (+6,34%), dan properties (+5,41%) sebagai penopangnya.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat, seperti DJIA (+0,65%), S&P 500 (+0,59%), & Nasdaq (+0,44%).
Penguatan tersebut seiring langkah investor merespons positif laporan inflasi yang sesuai ekspektasi, sambil juga mempertimbangkan gelombang tarif baru dari Presiden Trump serta melemahnya sentimen konsumen.
Indeks PCE bulan Agustus, pengukur inflasi favorit The Fed, menunjukkan inflasi inti sebesar 2,9% year-over-year, mendukung ekspektasi dua pemotongan suku bunga sebesar 0,25% dalam pertemuan-pertemuan mendatang.
Boeing (+3,6%) dan bank-bank besar membantu mengangkat indeks, sedangkan berita korporasi seperti kenaikan saham GlobalFoundries sebesar 8,4% karena rencana produksi chip di AS memberikan dukungan tambahan.
Di sisi lain, tarif baru terhadap obatobatan, truk berat, dan perabot rumah tangga yang diperkenalkan Presiden Trump menimbulkan ketidakpastian, seiring kekhawatiran akan kemungkinan shutdown pemerintah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau seiring adanya pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter domestik,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (29/9).


加载失败()