Reli Harga Mulai Tekan Permintaan, Tembaga Shanghai Berbalik Melemah

avatar
· 阅读量 24
  • Harga tembaga Shanghai turun 0,13% setelah reli akibat gangguan di tambang Grasberg menekan permintaan; konsumen hilir belum siap menerima harga tinggi.
  • Indonesia sepakat menghentikan operasi tambang Grasberg untuk fokus pencarian pekerja yang terjebak; ini mendorong kenaikan harga global minggu lalu.
  • Logam dasar lainnya di SHFE sebagian besar melemah, dengan timah, nikel, dan seng turun; laporan menunjukkan surplus seng global dan kenaikan stok di Shanghai.

Ipotnews - Tembaga Shanghai berbalik melemah, Senin, setelah reli harga yang dipicu gangguan pasokan menekan permintaan dari konsumen hilir. Penurunan ini terjadi meski gangguan di salah satu tambang tembaga terbesar dunia masih membayangi pasar.
Harga tembaga berjangka yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup turun 0,13% menjadi 82.390 yuan (USD11.571,47) per metrik ton, setelah sempat menyentuh posisi tertinggi dalam enam bulan pada Kamis pekan lalu.
Sepanjang minggu lalu, harga tembaga Shanghai tercatat melambung sekitar 3,4%, terutama didorong gangguan operasional di tambang Grasberg, Indonesia, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Senin (29/9).
Pemerintah Indonesia sebelumnya mengumumkan kesepakatan dengan Freeport Indonesia untuk menghentikan sementara operasi di tambang Grasberg guna memprioritaskan pencarian pekerja yang terjebak pasca insiden tambang. Hal ini memicu kekhawatiran pasar terhadap pasokan tembaga global.
Meski demikian, analis broker China, Galaxy Futures, menyebut konsumen di sektor hilir belum sepenuhnya menerima harga tembaga yang lebih tinggi. "Tidak ada cukup penerimaan untuk harga yang naik dari konsumen," tulis Galaxy Futures dalam catatannya.
Sementara itu, pemerintah China, Minggu (28/9), merilis rencana baru untuk memperkuat industri logam non-ferrous, termasuk tembaga.
Dalam dokumen tersebut, China menyerukan penghentian pembangunan proyek yang bersifat berulang dan bernilai tambah rendah, serta mendorong penggunaan material tembaga berkualitas tinggi untuk mendukung industri berteknologi tinggi.
Di pasar global, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,9% menjadi USD10.273 per ton pada pukul 14.04 WIB, mencerminkan ketegangan pasokan global yang masih berlangsung.
Logam dasar lainnya di bursa berjangka Shanghai, timah menyusut 0,45%, nikel melorot 0,66%, aluminium turun 0,1%, sementara pelemahan terbesar dialami timbal (lead) yang anjlok 1,38% jadi 16.820 yuan per ton, disusul seng (zinc) yang merosot 1,18% ke posisi 21.755 yuan.
Studi dari International Lead and Zinc Study Group menunjukkan defisit pasar global untuk timbal menyempit menjadi 5.600 ton pada Juli, turun dari 19.100 ton pada Juni.
Sementara itu, pasar seng global mengalami surplus 30.200 ton pada Juli, berbalik dari posisi defisit di bulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan mingguan dari SHFE , persediaan seng di gudang-gudang terpantau melejit 1,2% secara mingguan menjadi 100.544 ton, menjadikannya satu-satunya logam dasar yang mencatatkan peningkatan stok.
Di kompleks LME, pergerakan logam dasar bervariasi. Aluminium naik 0,38%, seng menguat 0,38%, nikel meningkat 0,4%, sementara timbal turun 0,65% dan timah melemah 0,14%. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest