JSI Sinergi Mas si Calon Pengendali LAPD Kembangkan Bisnis dari Pelabuhan ke Tambang dan Green Business

avatar
· 阅读量 17

Pasardana.id - PT JSI Sinergi Mas (JSI), perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, logistik, dan energi berkelanjutan ini akan membuka babak baru dalam ekspansi bisnis yang lebih luas dan berkelanjutan.

Direktur Utama sekaligus Founder JSI, Jamal Abdul Nasir mengungkapkan, bahwa rencana-rencana yang disiapkan merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk masuk ke level tertinggi dunia usaha.

"Dulu kami memulai JSI hanya bertiga, kini sudah memasuki tahun ke-12 dengan pertumbuhan yang konsisten," kata Jamal melalui keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).

JSI awalnya beroperasi sebagai operator logistik pelabuhan di Palaran sejak 2013.

Kemudian, JSI juga punya entitas yang bergerak sebagai kontraktor tambang yakni PT Bersaudara Sinergi Sejahtera (BSS) dengan kontrak-kontrak besar seperti di Kutai Barat bersama Madani Citra Mandiri sebanyak 6 juta ton.

Saat ini, BSS juga tengah melakukan due dilligence pengerjaan kontrak tambang emas untuk fase I sebanyak 150.000-200.000 ton.

Di sektor pelabuhan, JSI mengempit sebagian saham di PT Embalut Sinergi Mas Persada, PT Neon Sinergi Perkasa dan PT Palaran Sinergi Mas.

Tidak berhenti di sektor batu bara, JSI juga memperluas cakupan bisnis ke audit emisi melalui PT Nusa Energi Langgeng Persada (NELP) yang telah berjalan dua tahun, membantu industri mematuhi regulasi emisi dengan sistem Continuous Emissions Monitoring System (CEMS) yang terhubung langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dari beberapa entitas bisnisnya, JSI tengah fokus untuk ekspansi di sektor pasir silika melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) sendiri di Lingga, Kepulauan Riau, yang diharapkan segera memasuki fase produksi dalam waktu 2-3 bulan.

Pasir silika ini ditargetkan untuk pasar ekspor seperti China, India, dan Korea Selatan, serta untuk mendukung pembangunan pabrik kaca dan panel surya di Indonesia.

“Silika bukan hanya untuk dijual mentah, tapi akan kami proses sendiri. Kami sudah pesan mesin dari China dan target commissioning dalam 9-10 bulan. Jika IUP sudah keluar, produksi penuh bisa mulai awal 2027. Ini jadi salah satu pondasi penting kami di industri hijau,” kata Jamal.

Seiring meningkatnya diversifikasi usaha, JSI mencatat lonjakan aset dari di bawah Rp100 miliar pada 2022 menjadi di atas Rp500 miliar pada 2025.

Bahkan angka itu belum termasuk potensi dari sektor silika dan energi bersih.

Namun, Jamal menekankan bahwa untuk mengeksekusi rencana besar ini, perusahaan membutuhkan akses pendanaan yang kuat.

“Kami sudah mencapai titik ini hanya dengan modal terbatas. Bayangkan apa yang bisa dicapai jika kami punya akses ke modal yang lebih besar melalui pasar modal,” ujar Jamal.

Secara keseluruhan, JSI menetapkan tiga pilar utama bisnisnya yakni pertambangan, logistik, dan green energy, termasuk audit emisi dan silika.

Jamal menegaskan, bahwa strategi perusahaan ke depan akan sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Batubara mungkin tak lagi seksi, tapi tetap dibutuhkan. Maka kami menyiapkan masa depan dari sekarang melalui green energy, audit emisi, sampai solar panel. Kami ingin membangun legacy perusahaan yang proper, berkelanjutan,” tutup Jamal.

Seperti pengumuman resminya, PT Leyand International Tbk (IDX: LAPD) mengumumkan rencana pengambilalihan saham mayoritas perseroan oleh PT JSI Sinergi Mas.

Calon pengendali baru tersebut akan mengambil alih sebanyak 2,02 miliar lembar saham atau setara dengan 51% dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah untuk investasi jangka panjang sekaligus mendukung pengembangan dan ekspansi bisnis grup ke depan.

Dalam merealisasikan aksi itu, JSI telah mengambil alih 513.750.900 saham LAPD.

Angka itu setara 12,95% hak persentase suara. Secara rinci, JSI sebelumnya sudah memiliki 139.189.400 saham LAPD atau setara 3,51% hak persentase suara.

Kemudian pada 17 September 2025, JSI menambah merealisasikan kembali akuisisi LAPD sebanyak 209.232.800 lembar di harga Rp155 per lembar, sehingga nilai transaksi yang dilakukan oleh JSI Sinergi Mas atas kepemilikan langsung saham LAPD kali ini mencapai Rp32,43 miliar.

Selanjutnya, JSI Sinergi Mas meneruskan penambahan kepemilikan pada 18 September 2025, dengan membeli 165.328.700 lembar saham LAPD di harga 175 per lembar atau senilai Rp28,93 miliar.

Tujuan transaksi ini sebagai bagian dari tahapan akuisisi yang diatur dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest