Pasardana.id – Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran untuk pembangunan 100 gudang baru buat Perum Bulog agar tidak terus ketergantungan dalam menyewa gudang.
Diketahui, bahwa selama ini keterbatasan kapasitas penyimpanan membuat Bulog harus menyewa gudang tambahan untuk menampung hasil serapan pangan.
"Karena kan sampai dengan saat ini gudang Bulog juga terbatas dengan banyaknya serapan gabah maupun stok beras setelah kita sampai hampir 4,2 juta ton kemarin kan kita banyak sewa gudang,” ujar Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, di Jakarta, Senin (29/9).
Harapannya, dengan rencana alokasi pembangunan gudang dari pemerintah dapat mengakhiri ketergantungan Bulog dalam menyewa gudang.
“Jadi, sekarang kita akan membangun itu (gudang) dengan harapan nanti kita tidak perlu sewa lagi," sambungnya, seperti dikutip Antara.
Untuk informasi saja, stok beras di Indonesia tercatat mencapai rekor tertinggi 4,2 juta ton pada Juni 2025. Rizal berharap bahwa nantinya gudang-gudang tersebut dilengkapi rice milling unit (RMU) dan silo agar pengelolaan lebih modern.
Pembangunan gudang baru akan diprioritaskan di kabupaten/kota yang belum memiliki fasilitas penyimpanan Bulog. Gudang tersebut tak hanya diperuntukkan bagi beras, melainkan juga komoditas pangan lain sesuai potensi wilayah masing-masing.
"Ada beras, ada jagung, sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Contoh di Gorontalo, di sana fokus jagung. Di Sumbawa, yang tumbuh kan jagung. Kalau di Jawa Timur beras. Gudang bisa multifungsi," ujar Rizal.
Kata dia, Pembangunan Gedung baru ini akan segera dieksekusi setelah anggaran diterima. Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bakal mengalokasikan anggaran untuk membangun 100 gudang baru.
Prabowo mengatakn dibutuhkan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk membangun Gedung modern ini. Menurut Presiden, langkah ini mendesak dilakukan lantaran produksi beras nasional tahun ini tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah, sementara ketersediaan gudang masih terbatas.


加载失败()