Purbaya Janji Bayar Tunggakan Rp 55 T ke BUMN: Tapi Jangan Rugi Terus!

avatar
· 阅读量 20
Purbaya Janji Bayar Tunggakan Rp 55 T ke BUMN: Tapi Jangan Rugi Terus!
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: detikcom/Anisa Indraini
Jakarta

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui masih memiliki tunggakan pembayaran kompensasi kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 55 triliun. Tunggakan itu merupakan tagihan dari realisasi penugasan yang telah dijalankan pada periode kuartal I-II 2025.

"Sekitar Rp 55 triliun itu yang kompensasi saja. Triwulan pertama dan kedua tahun ini, dua-duanya," kata Purbaya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Purbaya menjanjikan sisa pembayaran akan dilakukan pada Oktober 2025. Saat ini sedang menunggu proses review dan audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang 2025 masih ada yang belum dibayarkan triwulan I, II, tapi kita mengikuti prosedur yang sedang berjalan sekarang. Kalau kita lihat nanti Oktober, triwulan I-II akan kita bayarkan penuh," beber Purbaya.

Baca juga: Purbaya Bakal Ganti Dirjen Jika Kompensasi & Subsidi BBM Belum Beres Sebulan

ADVERTISEMENT

Purbaya mengakui proses pencairan anggaran untuk kompensasi selama tiga bulan terlalu lama. Ia ingin ke depan prosesnya bisa lebih cepat sebagaimana pembayaran subsidi yang dilakukan setiap satu bulan.

"Saya janji ke mereka tadi kan satu bulan akan sudah ada peraturan baru atau kebijakan baru sehingga pembayarannya akan tepat waktu, tidak terlalu lama seperti sekarang," tutur Purbaya.

Dengan proses pencairan anggaran kompensasi yang lebih cepat, Purbaya berharap ke depan bisa membuat BUMN yang bersangkutan tidak lagi mengalami kerugian.

"Jadi itu (kalau kelamaan) mengganggu cash flow perusahaan-perusahaan yang profesional kayak BUMN. Tapi nanti kalau sudah itu keluar tepat waktu, saya harapkan BUMN ini jangan rugi terus," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan tagihan Rp 55 triliun itu untuk kompensasi BBM sepanjang kuartal I-2025. Sementara untuk kuartal II-2025 masih menunggu auditnya selesai.

"Rp 55 triliun untuk kuartal I. (Tagihan tinggal kompensasi?) Iya. Subsidi masih sisa sedikit karena audit BPK," beber Luky.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest