Sector Update / Commodities / Klik untuk versi PDF
Penulis : Ryan Winipta; Reggie Parengkuan
- Harga emas menjadi salah satu komoditas dengan kinerja terbaik YTD (+43%), dengan kinerja +9% dalam 1 bulan terakhir berkat prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
- Kami secara khusus menyoroti potensi masuknya indeks ke dalam GDX dan  GDXJ  milik VanEck; dengan catatan bahwa BRMSnaik +16% pada rebalancing day ketika masuk ke GDX.
- Di antara penambang emas lain di Indonesia, ARCI(belum diberi peringkat) memiliki potensi terbesar untuk masuk, diikuti olehEMAS(belum diberi peringkat).
Gambaran umum GDX dan GDXJ
Baik GDX (VanEck Gold Miners ETF) maupun GDXJ (VanEck Junior Gold Miners) menunjukkan kinerja positif dengan imbal hasil masing-masing +115% dan +120% YTD, melampaui emas (XAUUSD) di +43% YTD. Indeks ini mencakup mayoritas penambang emas global dengan AUM US$21 miliar (untuk GDX) dan US$8 miliar (untuk GDXJ ) yang melacak indeks tersebut.
Di antara perusahaan Indonesia,
AMMN
 & BRMS
 baru-baru ini masuk ke indeks GDX sebagai hasil perubahan pelacakan dari  NYSE  Arca Gold Index ke MarketVector Global Gold Miners Index. Selain itu, BRMS
 juga merupakan anggota  GDXJ . Dengan demikian, berbeda dengan indeks umum lain seperti  MSCI /FTSE yang memisahkan perusahaan berkapitalisasi besar dan kecil, keanggotaan ganda antara GDX &  GDXJ  cukup umum dengan 34 anggota yang saling tumpang tindih.Metodologi inklusi relatif sederhana
Karena GDX dan GDXJ sama-sama melacak indeks MarketVector, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi agar dapat dipertimbangkan untuk masuk ke GDX & GDXJ , sebagaimana kami tunjukkan dan bandingkan pada Gambar 1. Namun, persyaratannya relatif sederhana: 1) sekitar 50% pendapatan berasal dari pertambangan emas/perak, 2) US$1 juta ADTV dalam tiga kuartal terakhir, 3) 250 ribu saham diperdagangkan bulanan, dan lainnya.
Indeks ini juga menetapkan ambang batas free-float/full market-capitalization tertentu untuk memastikan mencakup persentase tertentu dari total universe - yakni hingga 85% di GDX, & 60-98% di GDXJ . Kami perkirakan cut-off kapitalisasi pasar free-float sekitar US$3,4 miliar dibutuhkan agar bisa masuk ke GDX, setidaknya, dan kapitalisasi pasar penuh sekitar ~US$400 juta untuk bisa masuk ke GDXJ .
Dampak positif pada harga saham penambang emas Indonesia
Dengan mengamati penambahan terbaru, yaitu
BRMS
 & AMMN
, ke GDX, kami perkirakan jumlah aliran dana ke saham masing-masing sekitar US$170 juta untuk BRMS
 dan US$160 juta untuk AMMN
 selama  rebalancing date  terakhir (19-Sep). Meskipun harga saham AMMN
 turun pada  rebalancing date  (-5%), harga saham BRMS
 naik +16% pada  rebalancing date , berkat aliran dana ke GDX.Dengan demikian, jika lebih banyak perusahaan Indonesia bisa masuk ke indeks ini, hal tersebut akan menjadi dorongan positif pada harga saham penambang emas Indonesia.
Potensi inklusi:
ARCI
 dan EMAS
Kami memperkirakan
ARCI
 akan masuk dalam jadwal review berikutnya ke  GDXJ  pada Mar26, karena akan memenuhi persyaratan likuiditas dengan asumsi tidak ada perubahan  ADTV  dalam beberapa bulan ke depan hingga  review date  (hari kerja terakhir Februari). EMAS
 (Merdeka Gold Resources) yang belum lama ini tercatat di bursa saham juga akan memenuhi syarat untuk masuk ke  GDXJ  pada Ags26, karena menurut pemahaman kami tentang metodologi  GDXJ , EMAS
 akan memenuhi persyaratan kapitalisasi pasar dan likuiditas untuk saham IPO. ( Riset IndoPremier )
Sumber : IPS
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()