Dolar Keok di Tengah Ancaman Shutdown AS dan Perubahan Status Safe Haven

avatar
· 阅读量 19
  • Tahun ini, dolar dijual dalam periode ketidakpastian panjang, sementara trader lebih memilih membeli euro, emas, yen, dan franc Swiss, yang menjadi masalah jika terjadi shutdown pemerintah AS.
  • Performa dolar saat shutdown sebelumnya bervariasi, namun sekarang kemungkinannya turun karena kehilangan status safe haven, didukung oleh siklus pelonggaran Federal Reserve dan dampak penurunan rating oleh Moody's.
  • Meski trader mulai mengurangi posisi short dolar dari USD18 miliar ke USD6 miliar, mereka masih kurang siap menghadapi potensi risiko yang bisa melemahkan greenback jika terjadi shutdown.

Ipotnews - Sepanjang tahun ini, dolar AS mengalami tekanan jual dalam periode ketidakpastian yang cukup panjang, kondisi di mana biasanya mata uang ini justru dibeli sebagai aset aman.
Sebaliknya, menurut Jeremy Boulton, analis Reuters, trader lebih memilih untuk membeli euro, emas, yen, dan franc Swiss, hal ini menjadi perhatian khusus jika terjadi shutdown pemerintah Amerika Serikat.
Dalam sejarahnya, tutur dia, performa dolar selama shutdown pemerintah AS bervariasi, bahkan kadang naik karena statusnya sebagai mata uang cadangan dunia. "Namun, situasi saat ini menunjukkan kemungkinan kenaikan dolar dalam kondisi shutdown menjadi jauh lebih kecil," kata Boulton, seperti dilansir  Reuters,  Selasa (30/9).
Selain menurunnya persepsi dolar sebagai aset aman, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan jika pemerintah AS kembali tutup sementara.
Federal Reserve yang baru saja melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan moneter diperkirakan lebih agresif menurunkan suku bunga.
Di sisi lain, papar Boulton, lembaga pemeringkat seperti Moody's, yang sudah memangkas rating kredit jangka panjang AS pada Mei lalu, juga kemungkinan akan memberikan dampak negatif pada outlook kredit negara tersebut.
"Meski begitu, belakangan ini trader mulai melakukan pembelian dolar, yang tercermin dari net short position yang berkurang menjadi USD6 miliar, dibandingkan USD18 miliar pada Juli," ujarnya.
Namun, pengurangan posisi short ini justru membuat pasar kurang siap menghadapi potensi kejutan yang dapat melemahkan greenback, terutama saat kepercayaan terhadap dolar sebagai aset aman semakin menipis. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest