Melamar Kerja Masih Kena Batasan Usia, Menaker Buka Suara

avatar
· 阅读量 5
Melamar Kerja Masih Kena Batasan Usia, Menaker Buka Suara
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli - Foto: dok. Kemnaker
Jakarta

Diskriminasi batasan usia dalam syarat lamaran kerja masih banyak ditemui dalam lowongan pekerjaan di Indonesia, meskipun pemerintah sudah menghapus aturan batasan usia.

Kondisi tersebut pun diketahui detikcom saat melakukan peliputan kepada sejumlah orang yang usianya berusia di atas 50 tahun dan yang masih berjuang mencari kerja di acara fair bertajuk Jakarta Job Fest 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Gedung Pertemuan Pertamina, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli tak menampik adanya hal tersebut. Ia mengatakan ke depan pihaknya akan memperkuat pengawasan terhadap diskriminasi batasan usia dalam syarat lamaran kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kan sudah ada surat himbauan, nanti kita akan terus tindak lanjuti dengan pengawasan di lapangan. Kita punya Wakil Menteri yang baru dan InsyaAllah kita punya inilah, punya energi tambahan," katanya saat ditemui di Komplek Parlemen Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Menaker Ingatkan Perusahaan Patuhi Wajib Lapor Lowongan Kerja

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, dalam gelaran Jakarta Job Fest 2025 tersebut usia masih menjadi tembok besar bagi mereka yang ingin kembali masuk dunia kerja. Cahyo (52), warga Jakarta Timur, merasakan pahitnya situasi tersebut.

Selama hampir 1,5 tahun terakhir, ia sudah mengajukan lebih dari 50 lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Namun nyaris semuanya berujung penolakan, lantaran mayoritas perusahaan tetap mencari kandidat di bawah usia 40 tahun.

"Sudah hampir 1,5 tahun terakhir saya cari kerja, tapi memang kan kembali usia produktif yang dicari itu yang di bawah usia 40. Kenyataannya seperti itu," keluhnya saat ditemui di acara Jakarta Job Fest, Selasa (30/9/2025).

Tak hanya Cahyo, nasib serupa dialami Rizal Syaputra (53). Ia sebelumnya berdagang, namun karena usahanya sepi, kini ia pasrah melamar pekerjaan apa saja. "Saya tadinya dagang, tapi dagangan lagi sepi, jadi saya sekarang mau kerja saja. Tidak berharap banyak soal gaji, yang penting kerja," ujarnya.

Kisah keduanya menggambarkan kenyataan getir di balik ramainya job fair. Bagi para pencari kerja berusia di atas 50 tahun, jalan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak kerap berliku-diwarnai penolakan, stigma usia, hingga godaan lowongan kerja bodong yang meminta biaya administrasi jutaan rupiah.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest