Greenback Loyo Seiring Kekhawatiran Shutdown AS dan Data Ekonomi yang Lesu

avatar
· 阅读量 16
  • Dolar tersungkur usai data ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan dan menjelang potensi government shutdown, yang bisa menunda rilis laporan tenaga kerja penting (NFP).
  • Investor menilai shutdown singkat tak berdampak besar, tapi yang berkepanjangan bisa mendorong the Fed lebih dovish; pasar sudah memproyeksikan pemangkasan suku bunga mulai Oktober.
  • USD/JPY turun 0,5% ke 147,85, euro menguat tipis, sterling stabil meski data Inggris melemah, sementara Aussie naik setelah RBA menahan suku bunga.

Ipotnews - Dolar AS tergelincir, Selasa, menyusul rilis data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, sementara investor menanti kemungkinan penutupan pemerintahan (government shutdown) federal yang berpotensi mengganggu publikasi laporan ketenagakerjaan bulanan (nonfarm payrolls) akhir pekan ini.
Pendanaan pemerintah akan berakhir Selasa tengah malam waktu setempat kecuali Partai Republik dan Demokrat mencapai kesepakatan darurat. Presiden AS Donald Trump memperingatkan, jika shutdown terjadi, pemerintahannya akan mengambil langkah yang "tidak dapat diubah", termasuk menghentikan program penting bagi Demokrat.
Departemen Tenaga Kerja dan Perdagangan menyatakan lembaga statistik mereka akan menghentikan publikasi data, termasuk laporan ketenagakerjaan September, seperti dilansir  Reuters,  di New York, Selasa (30/9) atau Rabu (1/10) pagi WIB.
Kondisi ini meningkatkan ketidakpastian pasar. "Shutdown sudah cukup diperhitungkan oleh pasar. Pertanyaan utamanya adalah apakah hanya berlangsung beberapa hari atau justru berlarut-larut," kata Eugene Epstein, Kepala Perdagangan Moneycorp di New Jersey.
Analis menilai penundaan laporan ketenagakerjaan akan memicu volatilitas karena data tersebut krusial bagi keputusan suku bunga Federal Reserve.
"Logikanya adalah bahwa penutupan pemerintah dapat menyebabkan the Fed bersikap lebih dovish," kata Elias Haddad, analis Brown Brothers Harriman.
"Jika penutupan berlangsung singkat, the Fed akan mengabaikannya. Namun, penutupan yang berkepanjangan (lebih dari dua minggu), meningkatkan risiko penurunan pertumbuhan dan mendorong kemungkinan the Fed bersikap lebih akomodatif."
Suku bunga berjangka AS memperkirakan pelonggaran sebesar 45 basis poin tahun ini, kemungkinan besar dimulai 25 basis poin pada pertemuan Oktober, dengan peluang kuat pelonggaran kedua pada akhir tahun.
Pada perdagangan petang, dolar turun 0,5% terhadap yen menjadi 147,85, tertekan laporan JOLTS. Laporan tersebut memperlihatkan lowongan kerja di AS sedikit meningkat pada Agustus sementara perekrutan menurun, sejalan dengan melemahnya pasar tenaga kerja.
Lowongan kerja, ukuran permintaan tenaga kerja, naik 19.000 menjadi 7,227 juta pada hari terakhir Agustus. Perekrutan menyusut 114.000 menjadi 5,126 juta pada Agustus. PHK turun 62.000 menjadi 1,725 juta.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, melemah 0,1% ke posisi 97,78, meski secara kuartalan masih melonjak 1,1%, kenaikan terbesar sejak Januari.
Dolar AS juga terbebani indeks kepercayaan konsumen Conference Board, yang merosot 3,6 poin menjadi 94,2 pada September. Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan penurunan menjadi 96,0.
Euro naik 0,1% menjadi USD1,1740, tetapi melemah 0,4%, penurunan kuartalan terbesar sejak Oktober 2024.
Sementara poundsterling menguat 0,1% menjadi USD1,3450, dan sedikit lebih tinggi terhadap euro, yang turun 0,2% di 87,28 pence. Pada kuartal ketiga, sterling anjlok 2% versus dolar, kinerja kuartalan terburuk sejak Oktober tahun lalu.
Pound mengabaikan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris melambat menjadi 0,3% antara April dan Juni tahun ini. Sementara defisit transaksi berjalan tumbuh dalam tiga bulan hingga akhir Juni jauh lebih besar dari ekspektasi, setara dengan 3,8% dari produk domestik bruto, naik dari 2,8% pada kuartal pertama 2025.
Mata uang lain turut bergerak positif. Dolar Australia menguat 0,6% menjadi USD0,6615 setelah bank sentral negara itu (RBA) menahan suku bunga, meski memperingatkan inflasi kuartal ketiga bisa lebih tinggi dari perkiraan. Dolar Australia menguat 0,5% pada kuartal ketiga. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest