Pemerintah memutuskan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai melanggar SOP. Menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, pelanggaran itu menjadi salah satu pemicu terjadinya keracunan.
Dadan mengatakan, penutupan SPPG dilakukan sementara sampai waktu yang tidak terbatas dan sampai proses perbaikan dilakukan. SPPG juga diminta memitigasi kasus serupa agar tidak terulang di kemudian hari.
"Jadi dari hal-hal seperti itu kemudian kita memberikan tindakan bagi SPPG yang tidak mematuhi SOP dan juga menimbulkan kegaduhan, kita tutup sementara sampai semua proses perbaikan dilakukan. Dan kemudian mereka juga harus mulai mitigasi terkait juga dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat," ujar Dadan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10.012 Dapur MBG Terbentuk, Serapan Anggaran BGN Naik Rp 5 T |
Dadan mencontohkan berbagai pelanggaran SOP yang dilakukan pengelola SPPG. Misalnya, pembelian bahan baku yang tidak sesuai aturan, hingga proses memasak yang menyalahi SOP. Tak hanya itu, sejumlah SPPG juga terpantau tidak memiliki sanitasi yang baik.
"Dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata (kasus keracunan) karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama. Seperti contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2 kemudian ada yang membeli H-4," jelas Dadan.
Untuk proses masak dan pendistribusian, Dadan menyebut idealnya hal itu dilakukan tidak lebih dari 6 jam. Namun ada SPPG yang melanggar itu, hingga memakan waktu lebih dari 12 jam.
"Kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam. Dan optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 (malam) dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang 12 jam lebih," ungkap Dadan.
Pada kesempatan itu, Dadan juga menyampaikan perintah Presiden Prabowo Subianto terhadap program MBG. Salah satunya menyangkut pemenuhan sterilisasi alat makan yang belum dipenuhi semua SPPG.
"Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi alat makan. Seperti yang di Bandung setelah kita cek SPPG-nya bagus sekali. Ketika kita cek apakah mencucinya menggunakan air panas ternyata belum disiapkan," tutupnya.
(acd/acd)作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()