- Harga minyak sawit Malaysia naik 0,39% setelah tiga hari turun, didorong aksi beli pada harga rendah dan prediksi produksi yang ketat akibat faktor musiman.
- Permintaan tetap kuat menjelang musim festival di India, dengan ekspektasi peningkatan ekspor dalam beberapa bulan ke depan.
- Melemahnya ringgit dan stabilnya harga minyak mentah meningkatkan daya tarik CPO sebagai bahan baku biodiesel.
Ipotnews - Minyak sawit (CPO) berjangka Malaysia rebound, Rabu, mengakhiri tiga sesi penurunan beruntun, dipicu aksi bargain hunting serta ekspektasi penurunan output dalam beberapa bulan mendatang.
Harga acuan minyak sawit untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 17 ringgit, atau 0,39%, menjadi 4.369 ringgit (USD1.037,77) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan Reuters, di Kuala Lumpur, Rabu (1/10).
Direktur Pelindung Bestari, perusahaan pialang yang berbasis di Selangor, Paramalingam Supramaniam, mengatakan terjadi peningkatan aktivitas beli pada harga rendah, termasuk pembelian besar CPO di pasar tujuan ekspor.
"Dengan produksi yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setidaknya hingga kuartal keempat karena faktor musiman, dan permintaan yang tetap kuat, harga diperkirakan tetap tangguh dalam jangka panjang," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Malaysian Palm Oil Board ( MPOB ), Ahmad Parveez Ghulam Kadir, juga menyampaikan bahwa ekspor diperkirakan melesat dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan selama musim perayaan.
Musim festival tahunan di India, konsumen minyak nabati terbesar di dunia, berlangsung dari akhir September hingga awal November--yang biasanya mendorong lonjakan impor minyak nabati, termasuk CPO.
Di sisi lain, harga minyak kedelai (soyoil) di Chicago Board of Trade turun 0,57%. Sementara itu, Bursa Komoditas Dalian China ditutup untuk libur nasional mulai 1 hingga 8 Oktober, dan akan kembali beroperasi pada 9 Oktober.
Pergerakan harga CPO juga dipengaruhi minyak pesaing, karena berkompetisi memperebutkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global. Selain itu, penguatan harga minyak mentah membuat CPO semakin menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Nilai tukar ringgit, mata uang utama perdagangan minyak sawit, melemah 0,1% terhadap dolar AS, menjadikan harga CPO sedikit lebih murah bagi pembeli internasional yang menggunakan mata uang lain. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()