Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura buka suara soal dampak kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini. Menurut Vanda, hingga saat ini belum ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Namun risiko tersebut dapat terjadi jika kondisi kekosongan BBM terus berlangsung. Manajemen BP-AKR telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi dampak kelangkaan terhadap konsumen, mulai dari tetap membuka operasional SPBU hingga intensif berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu, menyesuaikan operasional, bukan hanya jam operasional, tapi juga biaya-biaya lainnya untuk tetap bisa mempekerjakan karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan ini memang tidak lama lagi kalau ini tidak ada solusinya dalam waktu dekat. Tapi kami mohon mudah-mudahan hari ini kami bisa melihat titik cerah. Saat ini kami belum merumahkan karyawan kami, namun itu dapat menjadi satu risiko," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Baca juga: Sisa 5 SPBU yang Masih Jual BBM, Shell: Besok Malam Mungkin Habis |
Vanda mengatakan kondisi kekosongan ini juga membuat perusahaan kembali mengkaji rencana untuk membuka 250 SPBU secara total hingga 2030. Adapun saat ini total ada sebanyak 107 SPBU BP.
"Selain itu juga kami sampai tahun 2030, itu kami berniat untuk membuka 250 SPBU. Namun hal ini harus kami evaluasi ulang nih, kalau misalnya melihat kejadian yang sekarang. Bagaimana nantinya ke depannya kepastian mengenai supply," katanya.
Vanda menambahkan kondisi stok BBM jenis bensin yang tersedia hanya tersisa di 2 SPBU saja. Kondisi itu pun akan berakhir pada akhir bulan ini.
"Saat ini hanya tinggal mungkin sekitar 1-2 SPBU kami saja Pak, yang masih menjual BBM gasoline atau bensin. Mungkin sampai akhir bulan ini Pak," tutur Vanda.
(hns/hns)作者:Heri Purnomo -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()