Respon Permintaan Menkeu Bangun Kilang Minyak Baru, Bahlil : 17 Kilang Studi Kelayakannya Hampir Final

avatar
· 阅读量 15

Pasardana.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9), meminta Pertamina untuk segera membangun kilang minyak baru.

Hal tersebut agar Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar minya (BBM) yang memakan anggaran besar sehingga mengakibatkan nilai subsidi energi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Merespon hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk Pembangunan 17 kilang minyak sudah hampir rampung.

“Yang 17 kilang, sekarang FS-nya hampir final. Tim kami yang ke beberapa negara di Afrika dan Amerika sudah balik,” kata Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta pada Rabu, (1/10).

Bahlil mengatakan, kilang yang akan dibangun ini menggunakan model kilang modular, yaitu pengolahan minyak berskala kecil yang bisa dibangun lebih cepat dan dengan investasi modal lebih ringan dibandingkan kilang tradisional skala besar.

“Jadi dia (kilang) itu modular, tersebar di spot-spot,” ujarnya.

Kata Bahlil, nantinya sebanyak 17 kilang modular akan tersebar di sejumlah Lokasi seperti di Jawa, Kalimantan hingga Papua.

Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyasar 18 daerah yang menjadi lokasi proyek kilang, seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.

Pembangunan 17 kilang minyak tersebut bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), dan sudah digodok sejak 29 Juli.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor, yang pada akhirnya bakal menekan anggaran subsidi energi.

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest