- Bursa Asia dibuka menguat, mengikuti tren positif dari Wall Street dan Eropa, meski pasar masih dibayangi ketidakpastian government shutdown AS.
- Korea Selatan mencatat kenaikan inflasi 2,1% yoy pada September, sementara saham Samsung dan SK Hynix melonjak usai kerja sama dengan OpenAI.
- IHSG diperkirakan berupaya rebound menuju 8.100, namun rawan terkoreksi dibayangi berlanjutnya tekanan outflow asing dan pelemahan rupiah.
Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (2/10), dibuka melaju, melanjutkan tren kenaikan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wal Street. Pasar mengabaikan ketidakpastian akibat government shutdown AS.
Laman CNBC melaporkan, penutupan pemerintahan AS diperkirakan berlangsung setidaknya tiga hari. Namun, para pelaku pasar bertaruh bahwa penutupan ini bisa berlangsung hampir dua minggu.
Di Asia, rilis indeks harga konsumen Korea Selatan naik 2,1% yoy pada September, lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 2% dan pertumbuhan 1,7% pada Agustus.
Saham raksasa Samsung Electronics dan SK Hynix melesat lebih dari 4% dan 10%, setelah mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk memasok chip memori bagi pusat data Stargate milik OpenAI.
Bursa saham Hongkong akan dibuka kembali hari ini. Pasar China dan India tutup karena libur.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kennaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,61%. Indeks berlanjut meningkat 0,86% (75,80 poin) ke 8.921,50 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka melonjak lebih dari 2%, dan Kosdaq naik 0,47%. Kospi berlanjut melompat 2,43% ke level 3.539,79.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,40% (179,13 poin) menjadi 44.729,98, setelah dibuka melaju 1,04%, dan Topix dibuka stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berusaha kembali menuju level 8.100, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melemah 0,21% ke 8.043. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange turun 0,37% menjadi USD17,46.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang rebound tapi rawan terkoreksi lebih lanjut jika gagal bertahan di atas 8.000. Tekanan jual asing akan memperberat laju indeks.
Analis Indo Premier berpendapat, o utflow asing menekan gerak IHSG diperdagangan kemarin. Investor asing mencatatkan outflow sebesar Rp47,6 triliun (sepanjang awal tahun hingga 1 Oktober), tertinggi sejak Covid19 tahun 2020 sebesar Rp61 triliun, seiring lemahnya kinerja big banks , dan pelemahan rupiah yang dipicu kekhawatiran fiskal.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir menguat, didorong reli sektor kesehatan. Investor abaikan penurunan payrolls swasta dan ketidakpastian akibat government shutdown AS. Penggajian sektor swasta AS turun 32.000 pada September, lebih lemah dari ekspektasi pertumbuhan 50.000. Data Institute for Supply Management memperlihatkan manufaktur AS bergerak menuju pemulihan pada September.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor kesehatan yang mencatat kenaikan terbesar. Saham farmasi seperti Biogen (+10,9%) dan Thermo Fisher (+9,4%) melonjak setelah kesepakatan Pfizer-Trump soal harga obat resep Medicaid. Micron melejit 8,9% dan indeks chip Philadelphia melonjak 2%. Kenaikan Wall Street juga didukung lonjakan saham AES (+16,8%) dan Lithium Americas
- Dow Jones Ind.Avg. naik tipis 0,09% (43,21 poin) di 46.441,10.
- S&P 500 menguat 0,34% (22,74 poin) menjadi 6.711,20.
- Nasdaq Composite naik 0,42% (95,15 poin) ke 22.755,16.
Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menguat. Kesepakatan Pfizer dan pemerintah Amerika Serikat meredakan ketidakpastian di industri farmasi. Investor juga mencermati dampak dimulainya government shutdown AS. PMI manufaktur zona euro kembali terkontraksi pada September, sementara inflasi meningkat dipicu kenaikan harga jasa dan perlambatan penurunan biaya energi.
Indeks STOXX 600 melaju 1,15% ke 564,62, didorong loncatan sektor kesehatan 5,4%. Saham farmasi melesat: AstraZeneca +11,2%, Merck +10%, Roche +8,6%, Sartorius +9,5%, Ambu +9,3%, Novartis +3,9%. Semua sektor menguat, hanya sektor perjalanan dan rekreasi yang melemah (-0,4%). Saham Tate & Lyle rontok 13% setelah memperingatkan penurunan laba dan pendapatan tahunan
- FTSE 100 Inggris melaju 1,03% (96,00 poin) ke 9.446,43.
- DAX 40 Jerman menanjak 0,98% (232,90 poin) ke 24.113,62.
- CAC 40 Prancis meningkat 0,90% (71,01 poin) ke 7.966,95.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah. Data ADP September menunjukkan penurunan 32.000 pekerjaan swasta di AS, dan merevisi penurunan 3.000 pada Agustus, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed. Ekonom memperkirakan kenaikan 50.000, setelah melonjak 54.000 di laporan sebelumnya. Government shutdown menambah tekanan pada dolar.
Euro dan poundsterling naik, sementara yen melesat ke level terkuat sejak pertengahan September. Bank of Japan menunjukkan sikap lebih hawkish , dengan peluang 40% kenaikan suku bunga bulan ini. Indeks Dolar AS (DXY) melemah 0,2% menjadi 97,68.
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1734 | 0.00 | 0.03% | 7:21 PM |
Yen (USD-JPY) | 147.05 | 0.02 | 0.01% | 7:20 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3481 | 0.00 | 0.02% | 7:21 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,634.50 | 30.00 | 0.18% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1214 | 0.00 | 0.01% | 11:31 AM |
Sumber : Bloomberg.com, /2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup melemah. Perlambatan ekonomi akibat penutupan pemerintahan AS serta ekspektasi peningkatan pasokan dari OPEC + bulan depan menjadi faktor utama pelemahan harga. Gedung Putih memperingatkan potensi gelombang PHK, di tengah data manufaktur AS yang masih lemah akibat dampak tarif impor besar-besaran Trump.
OPEC + diperkirakan akan menambah produksi hingga 500.000 bph pada November, meski OPEC menyebut laporan tersebut menyesatkan. Stok minyak mentah AS naik 1,8 juta barel, sementara ekspor melemah. Di sisi lain, Rusia menaikkan ekspor 25% pada September dan Venezuela mencatat ekspor tertinggi sejak 2020.
- Harga Brent berjangka merosot 69 sen (-1%) ke USD65,35 per barel.
- Harga WTI berjangka melorot 59 sen (-0,9%) ke USD61,78 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berlanjut menguat. Emas sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.895,09 per ounce didorong pelemahan dolar, penutupan pemerintah AS, dan data tenaga kerja yang lemah. Payroll swasta AS turun 32.000 pada September, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini (probabilitas 99%, FedWatch).
Shutdown akibat kebuntuan politik antara Kongres dan Gedung Putih berpotensi menunda publikasi sejumlah indikator ekonomi, menambah ketidakpastian pasar. Harga logam mulai lainnya; perak melonjak 1,6% ke level tertinggi 14 tahun di USD47,42 per ounce, platinum anjlok 1,6% ke USD1.549,17 dan paladium merosot 1,1% ke USD1.243,31.
- Harga emas spot menguat 0,1% menjadi USD3.861,77 per ounce.
- Harga emas berjangka AS naik 0,6% ke USD3.897,50 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()