Ledakan AI dan Spekulasi Suku Bunga The Fed Angkat Saham Asia ke Level Tertinggi Multi-tahun

• Saham Asia mencetak rekor baru, dipimpin Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura, berkat euforia AI dan spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed.
• Kenaikan ditopang lonjakan saham chip seperti Samsung, SK Hynix, dan TSMC , serta penguatan perbankan di Singapura.
• Namun, mata uang Asia masih tertahan oleh ketidakpastian AS, sementara prospek pertumbuhan EM yang lemah berpotensi membatasi penguatan lebih lanjut

Ipotnews - Saham di Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura mencetak rekor pada Kamis, (2/10). Ekuitas  emerging market  Asia yang lebih luas juga mencapai level tertinggi multi-tahun.
Laju indeks Asia didorong euforia terkait AI dan data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah yang meningkatkan spekulasi adanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Laman Reuters melaporkan, selepas pukul 15:00 WIB, indeks MSCI EM Asia naik hingga 1,8% ke level tertinggi sejak Juni 2021, menandai kenaikan empat hari beruntun. Indeks saham Asia di luar Jepang juga menyentuh level tertinggi sejak Maret 2021.
"Sebagian besar pasar di Asia masih jauh lebih murah dibandingkan dengan saham-saham di Barat. Ditambah dengan perubahan pola pikir investor terkait eksposur risiko, ini memberikan prospek positif bagi sebagian besar bursa saham di kawasan," tulis analis DBS dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Produsen chip Korea Selatan Samsung Electronics dan SK Hynix meloncat masing-masing 3,5% dan 9,9%. Kedua perusahaan mengamankan kesepakatan memasok chip memori untuk pusat data OpenAI, menegaskan bagaimana perlombaan global untuk daya komputasi mendorong permintaan semikonduktor.
Di Taiwan, indeks acuan TAIEX melonjak 2% ke rekor baru, dipimpin kenaikan 3% saham TSMC . Indeks KOSPI Seoul melompat 3,2% ke level tertinggi baru, didukung ekspor September yang tumbuh pada laju tercepat dalam 14 bulan.
Optimisme juga merembet ke pasar lain di kawasan. Indeks acuan STI Singapura melaju 1,9% ke level tertinggi baru. Dorongan utama berasal dari sektor perbankan besar yang mengangkat saham DBS 2,7%. Indeks KLSE Malaysia dan IHSG Indonesia masing-masing bertambah 0,9% dan 0,4%. Bursa Malaysia diperdagangkan di level tertinggi sejak awal Januari.
Namun, mata uang EM Asia tetap bergerak terbatas, tertekan oleh  shutdown  pemerintah AS. Para trader memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga The Fed setelah data tenaga kerja AS memberi sinyal perlambatan - yang mengangkat saham teknologi dan chip di Wall Street serta merembet ke Asia.
Kontrak berjangka kini mengindikasikan 95% peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober, naik dari 90% sehari sebelumnya, dengan 75% kemungkinan pemangkasan tambahan pada Desember.
Meski begitu, menurut Phoenix Kalen, managing director dan kepala riset EM global di Societe Generale, ekspektasi pertumbuhan 2026 yang lesu di  emerging market  bisa membatasi penguatan mata uang, meskipun neraca fiskal yang lebih kuat dan kredibilitas kebijakan memberi dukungan.
Ia mencatat pertumbuhan EM yang lebih lemah kontras dengan prospek AS yang lebih cerah, sehingga membatasi faktor penarik bagi mata uang EM, walau masih memberi ruang bagi kekuatan di sisi suku bunga.
Dolar AS kembali menguat. Won Korea Selatan, baht Thailand, dan peso Filipina bergerak datar. Dolar Taiwan naik 0,2%.
 Asia stock indexes and currencies at 0703 GMT 


Sumber : admin