- Harga kontrak CPO Malaysia naik tipis dan mencatat kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan, didukung aksi short covering.
- CPO mengikuti tren minyak nabati global, didorong kenaikan harga minyak mentah dan potensi peningkatan produksi biodiesel dari Indonesia.
- Ringgit melemah terhadap dolar AS, membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing, sementara Indonesia mendorong penghapusan bea masuk biodiesel oleh Uni Eropa sesuai putusan WTO.
Ipotnews - Minyak sawit mentah (CPO) berjangka Malaysia naik tipis, Jumat, dan berpotensi mencatatkan keuntungan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir. Lonjakan ini didorong investor yang menutup posisi jual (short covering), sehingga memberikan dukungan pada pasar.
Harga patokan minyak sawit untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange bertambah 2 ringgit atau 0,04% menjadi 4.448 ringgit (USD1.055,28) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan Reuters, di Kuala Lumpur, Jumat (3/10). Secara kumulatif, harga kontrak ini melonjak sekitar 1,36% sepanjang pekan berjalan.
Trader yang berbasis di Kuala Lumpur mengungkapkan reli harga CPO selama tiga hari berturut-turut kemungkinan besar didorong aksi short covering dari pelaku pasar.
Di pasar minyak nabati lainnya, harga minyak kedelai (soyoil) Chicago Board of Trade menguat 0,2%. Sementara itu, bursa komoditas Dalian China tutup sejak 1 hingga 8 Oktober karena libur nasional.
Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak rivalnya, karena sawit bersaing merebut pangsa pasar global di sektor minyak nabati (vegetable oil).
Sementara itu, harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan kecil setelah merosot empat sesi berturut-turut. Namun, secara mingguan, harga minyak mentah tetap melorot tajam dan menuju penurunan mingguan terdalam sejak akhir Juni.
Penurunan ini dipicu ekspektasi pasar bahwa kelompok produsen minyak OPEC + akan meningkatkan output meski ada kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
Kenaikan harga minyak mentah memberikan daya tarik lebih besar bagi CPO sebagai bahan baku biodiesel.
Di sisi lain, ringgit Malaysia yang merupakan mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,29% terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini relatif lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
BUMN minyak sawit Indonesia, Agrinas Palma Nusantara, mengumumkan rencana untuk mengembangkan kompleks produksi biofuel di wilayah Papua. Proyek ini bertujuan menghasilkan biodiesel sepenuhnya dari minyak sawit, menurut pernyataan seorang direktur perusahaan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan Indonesia mendesak Uni Eropa agar menerapkan putusan panel Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang merekomendasikan penghapusan bea anti-subsidi (countervailing duties) atas impor biodiesel Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses pasar bagi produk biodiesel di Eropa. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()