Pertamina Tegaskan Penggunaan Etanol dalam BBM Guna Tekan Emisi Karbon

avatar
· 阅读量 28
Pertamina Tegaskan Penggunaan Etanol dalam BBM Guna Tekan Emisi Karbon
Foto: Pertamina
Jakarta

Pertamina Patra Niaga menegaskan penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Etanol sendiri berasal dari tumbuhan seperti tebu atau jagung, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil murni. Dengan mencampurkan etanol ke dalam BBM, emisi gas buang kendaraan bisa berkurang, sehingga kualitas udara menjadi lebih baik.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menjelaskan penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian," ujar Roberth dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Uji Kualitas BBM Pertamina, Ternyata Begini Hasilnya

ADVERTISEMENT

Penggunaan etanol dalam BBM terbukti menjadi standar di banyak negara. Amerika Serikat melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10% etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

Selain itu, Brasil menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu, dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27% etanol) pada bensin. Hal ini membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia, dan masyarakatnya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.

Uni Eropa juga mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi. Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, untuk mengurangi polusi udara.

Baca juga: Pertamina Tunggu Arahan Danantara soal Merger Garuda-Pelita Air

Asia pun mulai mengadopsi kebijakan serupa. India mendorong program etanol blending hingga 20% (E20) pada 2030 sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon serta mendukung petani tebu.

Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Pertamina tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.

Kehadiran BBM dengan campuran etanol ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

(anl/ega)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest