Organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya (OPEC+) sepakat menambah produksi minyak mulai November 2025 sebesar 137.000 barel per hari (bph). Hal ini dilakukan di tengah kekhawatiran atas kemungkinan kelebihan pasokan.
Kelompok yang terdiri dari OPEC plus Rusia dan beberapa produsen kecil ini telah meningkatkan target produksi minyaknya lebih dari 2,7 juta bph tahun ini, setara dengan sekitar 2,5% dari permintaan global.
"Pergeseran kebijakan setelah bertahun-tahun pemangkasan produksi dirancang untuk merebut kembali pangsa pasar dari para pesaing seperti produsen (minyak) AS," dikutip dari Reuters, Senin (6/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pertamina Imbau Masyarakat Waspada Hoaks, Pastikan Kebenaran Informasi |
Sebelumnya, harga Brent turun di bawah US$ 65 per barel pada Jumat (3/10) karena sebagian besar analis memperkirakan kelebihan pasokan pada kuartal IV-2026 akibat permintaan lebih lambat dan meningkatnya pasokan AS. Harga minyak diperdagangkan di bawah puncak tahun ini US$ 82 per barel.
Rusia dan Arab Saudi, dua produsen terbesar dalam kelompok OPEC+ memiliki pandangan berbeda terkait rencana tersebut. Rusia menganjurkan peningkatan produksi yang moderat untuk menghindari tekanan pada harga minyak dan karena pihaknya akan kesulitan meningkatkan produksi akibat perang dengan Ukraina.
Sementara itu, Arab Saudi lebih suka melipatgandakan angka tersebut masing-masing 274.000 barel per hari, 411.000 barel per hari atau 548.000 barel per hari untuk memiliki kapasitas cadangan dan ingin mendapatkan kembali pangsa pasar lebih cepat.
OPEC memandang prospek ekonomi global stabil dan fundamental pasar sehat karena persediaan minyak yang rendah, menurut pernyataan OPEC.
(kil/kil)作者:Anisa Indraini -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()