JAKARTA, investor.id -Harga emas dunia terus menunjukkan tren bullish dan memicu spekulasi apakah logam mulia ini bakal menembus level psikologis US$ 4.000 per troy ounce dalam pekan ini. Sejumlah analis menilai momentum penguatan masih kuat, namun tak sedikit pula yang mengingatkan risiko koreksi.
Harga emas ditutup menguat 0,79% menjadi US$ 3.886,8 pada perdagangan Jumat (3/10/2025). Harga emas sempat menembus rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high /ATH) di level US$ 3.897 pada 2 September 2025. Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik sebesar 48,09%.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menilai, tren teknikal emas masih solid. "Selama tekanan beli tetap dominan, harga emas pekan ini berpeluang menguji level US$ 4.000. Namun jika harga gagal bertahan di area support US$ 3.682, ruang koreksi bisa melebar menuju US$ 3.600," jelasnya.
Dari sisi fundamental, Andy menjelaskan, pasar semakin yakin The Fed akan bersikap dovish . Data tenaga kerja terbaru menunjukkan pelemahan, dengan laporan ADP mencatat penurunan 32 ribu tenaga kerja pada September. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang.
Menurut Andy, Pelemahan indeks dolar AS juga menjadi faktor pendukung reli emas. Reuters mencatat, kebijakan moneter yang lebih longgar serta ketidakpastian fiskal memberi ruang bagi harga emas untuk terus menguat. Meski begitu, risiko tetap ada.
"Data ekonomi AS berikutnya, seperti inflasi dan ketenagakerjaan, bisa menjadi faktor penghambat bila hasilnya lebih kuat dari perkiraan," jelas Andy.
Sulit Capai US$ 4.000
Sementara itu, Pengamat komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan, untuk mencapai level US$ 4.000 pada pekan ini kemungkinan akan sangat sulit. "Harga emas dunia pekan ini kemungkinan besar masih bergerak di support US$ 3.823,9. Kemudian resist ance di US$ 3.955,1," jelasnya.
Menurut Ibrahim, shutdown pemerintah AS membuat sejumlah data penting tidak dirilis, sehingga menimbulkan kebingungan pasar akan arah pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan ini. "Dengan demikian, pasar masih dalam posisi wait and see menanti kepastian dari hasil negosiasi senat AS mengenai RUU anggaran," jelas Ibrahim.
Namun, lanjut Ibrahim, jika ada win-win solution antara Partai Republik dengan Demokrat pada pekan ini, baru harga emas akan kembali melesat.
Untuk itu, Ibrahim merekomendasikan pemodal yang sudah memiliki emas, disarankan untuk tetap menahan diri, sembari wait and see kondisi pasar. "Sedangkan bagi yang belum masuk ke emas, bisa masuk di saat harga terkoreksi. Mengingat, harga emas masih berpeluang menanjak ke level hingga akhir tahun ini," tutupnya.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()