Bursa Pagi: Asia Dibuka Menghijau, Dukung Peluang Laju IHSG

avatar
· 阅读量 15
  • Bursa saham Asia pagi ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, dan Nikkei 225; bursa saham China dan Korea Selatan tutup karena libur.
  • Partai Liberal Demokratik yang berkuasa di Jepang memilih Sanae Takaichi sebagai pemimpin barunya.
  • IHSG diprediksi melanjutkan kenaikan didukung munculnya kembali aksi beli asing

Ipotnews - Memulai buka sesi perdagangan pekan ini, Senin (6/10), bursa saham Asia dibuka menghijau. Investor merespon positif terpilihnya Sanae Takaichi sebagai pemimpin baru Partai Liberal Demokratik yang berkuasa di Jepang, Sabtu lalu.
Terpilihnya Takaichi, konservatif garis keras, menempatkannya sebagai calon perdana menteri perempuan pertama di Jepang. Dengan kebijakan ekonomi "tekanan tinggi" pemerintah, Takaichi diperkirakan akan meminta Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter longgar, namun terbuka terhadap kenaikan suku bunga 25 bps pada Januari 2026, menurut catatan Crdit Agricole CIB.
Pemerintahan Takaichi diperkirakan akan sepenuhnya mengubah arah kebijakan dengan pendekatan baru yang berfokus pada peningkatan investasi dan permintaan melalui kemitraan publik-swasta. Yen melemah 1,45% ke 149,59 per dolar AS pagi ini.
Bursa saham China dan Korea Selatan hari ini tutup karena libur.
Membuka sesi perdagangan hari ini indeks ASX/S&P 200 Australia menguat 0,19%. Indeks berlanjut naik tipis 0,02% di posisi 8.988,80 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Nikkei 225, Jepang dibuka meloncat lebih dari 4% dan mencetak rekor tertinggi, indeks Topix juga melompat lebih dari 3% ke rekor tertinggi. Indeks Nikkei 225, berlanjut melaju kencang 3,94% (1.804,87 poin) ke level 47.574,37.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan melanjutkan kenaikan, setelah berhasil mengkahiri sesi perdafangan pekan lalu denga kenaikan 0,59% menjadi 8.118. Tapi harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melemah 0,14% menjadi USD17,43.
Beberapa analis memperkirakan IHSG akan berpotensi melanjutkan penguatan hari ini, didukung munculnya kembali aksi beli asing. Secara teknikal, IHSG berpotensi naik menuju 8.200-8.246, dengan  support  di kisarab 8.000 dan  resistance  di 8.150.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pekan lalu berakhir menguat. Dow Jones dan S&P 500 ditutup di level tertinggi baru berkat meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.  Government shutdown  AS sudah memasuki hari ketiga. Kontraksi ketenagakerjaan sektor jasa, menurut survei ISM, dan potensi dampak shutdown memperkuat ekspektasi pelonggaran Fed.
Nasdah melemah.Tekanan datang dari saham  big cap  teknologi. Saham Applied Materials dan Tesla melorot, sementara sektor utilitas justru menguat. Secara historis, pasar saham tidak terlalu terpengaruh  government shutdown . Tapi sejumlah ahli strategi menilai penutupan yang lebih lama dapat menambah ketidakpastian bagi investor maupun pembuat kebijakan di The Fed.
  • S&P 500 naik tipis 0,01% (0,47 poin) di posisi 6.715,79.
  • Nasdaq Composite melemah 0,28% (-63,19 poin) di 22.780,51.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,52% (242 poin) menjadi 46.761,28.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu juga dengan menguat. Indeks STOXX 600 naik 2,8% dalam sepekan, mencatat rekor tertinggi baru sejak April, didorong oleh optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Pertumbuhan sektor jasa di zona euro dan optimisme pasar di Inggris - meski AS masih mengalami  government shutdown -  memperkuat reli saham Eropa.
Indeks STOXX 600 naik 0,5% menjadi 570,45. Sektor kesehatan (+1,3%) menjadi motor kenaikan berkat sentimen positif dari kesepakatan harga obat Pfizer di AS. AstraZeneca dan Novo Nordisk melonjak 1,6% naik 2,1%. Sektor perbankan (+1%) dengan lonjakan saham Raiffeisen (1%) dan ABN Amro (+2,7%). Sektor pertambangan (+1,7%) didorong kenaikan harga logam dasar.
  • DAX 40 Jerman melemah 0,18% (-43,76 poin) di 24.378,8.
  • FTSE 100 Inggris meningkat 0,67% (63,52 poin) ke 9.491,25.
  • CAC 40 Prancis naik 0,31% (24,91 poin) menjadi 8.081,54.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan melemah, namun secara mingguan, dolar tetap di jalur kenaikan 1,4%.  Shutdown  pemerintahan AS menekan dolar, menunda rilis data ketenagakerjaan  non-farm  AS untuk September, dan membuat indeks dolar mencatat kinerja mingguan terburuk sejak Juli. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) melemah 0,13% di 97,72.
Data lemahnya sektor jasa dan penurunan tenaga kerja swasta memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, bahkan dua kali lagi tahun ini. Aktivitas sektor jasa AS stagnan pada September akibat perlambatan tajam pesanan baru. Euro, poundsterling, dan franc Swiss menguat terhadap dolar. Yen melemah tipis karena pasar menunggu arah kebijakan Bank of Japan dan hasil pemilihan kepemimpinan Jepang.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1742

0.00

0.23%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

147.47

0.21

0.14%

12:00 AM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3480

0.00

0.30%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,563

35.00

0.21%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1214

0.00

0.01%

12:00 AM

Sumber : Bloomberg.com, 3/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea mengakhiri pekan lalu dengan menguat. Namun secara mingguan harga Brent dan WTI ambles 8,1% dan 7,4%. Prospek tambahan pasokan OPEC +, kembalinya aliran pipa Irak-Kurdi, dan kenaikan persediaan minyak AS menambah tekanan jual di pasar. Arab Saudi mendorong kenaikan besar untuk merebut kembali pangsa pasar, sementara Rusia mengusulkan kenaikan yang lebih moderat.
Analis memperkirakan pasar memasuki surplus pasokan pada kuartal IV, sementara permintaan musiman yang melemah dan risiko geopolitik (konflik Gaza serta kebakaran kilang Chevron) belum banyak mendukung harga. Data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS naik pekan lalu. Aktivitas kilang dan permintaan melemah.
  • Harga Brent berjangka naik 42 sen (0,7%) ke USD64,53 per barel.
  • Harga WTI berjangka naik 40 sen (0,7%) ke USD60,88 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat, mendekati rekor baru.Harga emas terangkat oleh kekhawatiran  shutdown  pemerintah AS serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Penundaan rilis data ketenagakerjaan memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga Fed. Probabilitas pasar menunjukkan hampir pasti ada pemangkasan di Oktober dan kemungkinan besar berlanjut di Desember.
UBS memproyeksikan harga emas bisa menembus USD4.200. Harga logam mulia lainnya juga mencatat kenaikan signifikan seiring turunnya suku bunga riil dan melemahnya dolar AS. Harga perak spot melonjak 2,1% ke 47,96 dolar AS per ons, platinum melonjak 2,4% ke 1.606,29 dolar AS per ons, dan paladium naik 1,5% ke 1.259,41 dolar AS
  • Harga emas spot meningkat 0,7% ke USD 3.884,19 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melaju % ke USD3.908,9 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest