- Harga tembaga melonjak 0,7% ke USD10.792 per ton, level tertinggi sejak Mei 2024, dipicu kekhawatiran pasokan dari Cile dan Indonesia.
- Gangguan di tambang Grasberg, Papua, diperkirakan memangkas produksi global hingga 591.000 ton, mendorong Goldman Sachs, Citi, dan Bank of America menaikkan proyeksi harga.
- Produksi tembaga Chile turun 9,9% pada Agustus, sementara logam lain bergerak variatif; aluminium stabil di USD2.709 per ton dan pasar China tutup selama libur Golden Week.
Ipotnews - Tembaga melesat ke level tertinggi dalam lebih dari 16 bulan, Senin, terdorong kekhawatiran terhadap gangguan pasokan dari dua produsen utama dunia, yakni Cile dan Indonesia.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,7% menjadi USD10.792 per metrik ton pada pukul 08.47 WIB -- level tertinggi sejak Mei 2024 -- sekaligus memperpanjang reli menuju sesi keempat berturut-turut, demikian laporan Reuters, di Singapura, Senin (6/10).
Kenaikan harga terjadi setelah perusahaan tambang Freeport mengonfirmasi, Minggu (5/10), bahwa lima pekerja yang sebelumnya hilang akibat bencana aliran lumpur di tambang tembaga dan emas Grasberg, Papua, ditemukan tewas.
Tambang Grasberg, yang merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia, menyumbang sekitar 3% dari total produksi konsentrat global.
Analis memperkirakan gangguan operasi di tambang tersebut dapat menyebabkan kehilangan produksi hingga 591.000 ton tembaga dari September 2025 hingga akhir 2026. Kondisi ini mendorong sejumlah lembaga keuangan kakap seperti Goldman Sachs, Citi, dan Bank of America untuk menaikkan proyeksi harga tembaga global.
"Momentum positif tembaga berlanjut, dengan harga menembus USD10.700 per ton. Kekhawatiran investor masih terfokus pada tantangan pasokan dari Cile dan Indonesia," tulis ANZ dalam sebuah catatan riset.
Di sisi lain, produksi tembaga Cile tercatat merosot 9,9% secara tahunan sepanjang Agustus, setelah insiden kecelakaan di tambang utama milik Codelco pada 31 Juli.
Di tempat lain, pemerintah Amerika Serikat akan memulai PHK massal pegawai federal jika Presiden AS Donald Trump memutuskan negosiasi dengan anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah (government shutdown) "sama sekali tidak membuahkan hasil," kata seorang pejabat senior Gedung Putih, Minggu.
Selain tembaga, harga logam dasar lainnya di LME bergerak variatif. Aluminium stabil di USD2.709 per ton, nikel turun tipis 0,2% menjadi USD15.320, timbal (lead) melemah 0,1% jadi USD2.018,5, sementara seng (zinc) tak berubah di posisi USD3.032,5 per ton.
ANZ mencatat, harga aluminium pekan lalu juga menembus USD2.700 per ton, didukung kekhawatiran pasokan dan meningkatnya permintaan seiring perbaikan tingkat operasi pabrikan.
Pasar keuangan China ditutup mulai 1-8 Oktober untuk libur Golden Week, yang turut membatasi aktivitas perdagangan di Asia. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()