Kenaikan Output OPEC+ di Bawah Ekspektasi, Minyak Melonjak 1,3%

avatar
· 阅读量 16
  • Harga minyak naik sekitar 1% setelah OPEC + mengumumkan kenaikan produksi November yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, meredam kekhawatiran lonjakan pasokan.
  • Kenaikan produksi OPEC + sebesar 137.000 barel per hari dipertahankan sama seperti Oktober, dengan perbedaan pandangan antara Rusia dan Arab Saudi soal tingkat kenaikan.
  • Musim perawatan kilang di Timur Tengah dan wilayah lain serta ekspektasi permintaan melemah diperkirakan membatasi kenaikan harga minyak dalam jangka pendek.

Ipotnews - Harga minyak melonjak sekitar 1%, Senin, setelah OPEC + mengumumkan rencana kenaikan produksi untuk November yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Keputusan ini meredam kekhawatiran terkait lonjakan pasokan, meski prospek permintaan yang lemah diperkirakan membatasi kenaikan harga dalam jangka pendek.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, menguat 84 sen atau 1,3% menjadi USD65,37 per barel pada pukul 13.49 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Senin (6/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat 82 sen atau 1,35%, menjadi USD61,70 per barel.
Analis independen, Tina Teng, mengatakan lonjakan harga ini terutama didorong keputusan OPEC + yang meningkatkan output dengan level kenaikan yang lebih kecil dari perkiraan pasar. "Kelompok tersebut bermaksud untuk menahan penurunan pasar minyak baru-baru ini," ujar Tina.
Minggu (5/10), OPEC +, yang terdiri dari anggota OPEC , Rusia, dan beberapa produsen kecil lainnya, mengumumkan akan menaikkan produksi minyak sebanyak 137.000 barel per hari (bph) mulai November, jumlah yang sama dengan kenaikan Oktober. Keputusan ini diambil di tengah kekhawatiran berkelanjutan mengenai potensi surplus pasokan.
Sebelum pengumuman resmi, sumber pasar menyebutkan Rusia mendukung kenaikan produksi 137.000 bph untuk menghindari tekanan harga yang lebih besar, sementara Arab Saudi lebih memilih kenaikan dua, tiga, atau bahkan empat kali lipat agar bisa lebih cepat merebut kembali pangsa pasar.
Di sisi lain, musim perawatan kilang yang akan segera dimulai di Timur Tengah diperkirakan menahan kenaikan harga minyak. Sentosa Shipbrokers dalam laporan kepada klien menyebutkan, "Perawatan kilang yang lebih tinggi dari biasanya di kawasan Timur Tengah pada kuartal keempat akan meninggalkan lebih banyak minyak mentah untuk dikapalkan, yang berkontribusi pada potensi volume ekspor yang kuat."
Perawatan kilang yang dilakukan di wilayah lain juga dapat membatasi permintaan minyak selama masa penghentian operasional kilang tersebut.
Analis BMI dalam catatan untuk klien menjelaskan, "Seiring berjalannya musim perawatan kilang, peningkatan aktivitas perawatan akan menciptakan surplus signifikan yang dapat memicu penurunan harga minyak."
Selain itu, ekspektasi permintaan yang melemah pada kuartal keempat menjadi faktor pembatas lainnya bagi potensi kenaikan harga minyak. Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova, menyatakan, "Dengan tidak adanya katalis positif baru dan ketidakpastian yang meningkat terkait prospek permintaan, harga minyak kemungkinan akan tetap terbatas meskipun kenaikan produksi OPEC + lebih kecil dari yang ditakutkan."
"Realitanya pasar secara bertahap beralih ke fase kelebihan pasokan, dengan permintaan musiman yang diperkirakan menurun menuju musim dingin dan data makro yang memberikan sedikit dorongan positif." (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest