PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan SPBU Vivo, APR, dan AKR sepakat melanjutkan pembahasan teknis terkait pembelian base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) murni. APR merupakan perusahaan joint venture atau patungan antara BP dan PT AKR Corporindo Tbk.
Jika semuanya berjalan lancar, rencananya pengiriman kargo base fuel tersebut akan dilakukan pada akhir Oktober 2025. Kesepakatan tersebut didapatkan usai pertemuan antara Badan Usaha (BU) swasta penyalur BBM dengan Pertamina yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) pada Jumat (3/10).
"VIVO, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya," kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun kepada detikcom, Senin (6/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dirjen EBTKE: Campuran Etanol di Bensin Sudah Ada di Pertamax Green 95 |
Roberth menjelaskan pembahasan lanjutan tersebut berupa adanya dokumen pernyataan kepatuhan terhadap prinsip tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance, termasuk pernyataan anti monopoli, anti pencucian uang, dan anti suap.
Kemudian, Vivo dan BP menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan dan membahas kesepakatan kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, dan general terms and conditions.
Sementara itu, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua BU dan key term termasuk join surveyor untuk dikonfirmasi oleh BU swasta terkait.
"Apabila BU Swasta setuju, maka akan dilaksanakan proses pengadaan komoditi tersebut. Selanjutnya pemenang pengadaan akan disampaikan kepada BU Swasta dalam lingkup penyedia kargo, best price dan volume kargo," katanya.
Baca juga: ESDM Panggil Pengelola SPBU Swasta dan Pertamina Hari Ini |
Tahap selanjutnya, pembahasan aspek komersial atau business to business dan proses joint inspection dalam pengirimannya. Ia menyebutkan jika berjalan lancar, pengiriman kargo yang sudah disepakati akan berlangsung di minggu ketiga Oktober.
"Perlu ditekankan dan disepakati bahwa proses ini berjalan dengan kesepakatan dari 3 BU Swasta tersebut. Karena pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama tidak terpisah pisah. Kembali Pertamina menyampaikan bahwa dengan semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan pada masyarakat ini untuk di sikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari Pemerintah," katanya.
Sementara itu, Roberth mengatakan untuk SPBU swasta seperti Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan lebih lanjut. Hal ini karena Shell masih perlu berkoordinasi dengan kantor pusatnya spesifik pemenuhan compliance vendor.
"Dan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November karena masih memiliki stok BBM," katanya.
(ara/ara)作者:Heri Purnomo -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()