Sebagian Besar Mata Uang EM Melemah, Indeks PSEI dan SET Tertinggal di Zona Merah

• Sebagian besar mata uang emerging market Asia melemah pada awal pekan, dengan peso Filipina dan rupiah memimpin pelemahan.
• Indeks saham Asia bergerak bervariasi, di mana PSEI Filipina dan SET Thailand tertinggal di zona merah, sementara IHSG masih bertahan dekat rekor tertingginya.
• Pasar Filipina melemah dipicu kekhawatiran atas skandal korupsi dan ketidakstabilan sosial, sementara investor menanti keputusan kebijakan suku bungabank sentral Filipina dan Thailand pekan ini.

Ipotnews - Sebagian besar mata uang emerging market Asia meleamh menjelang akhir sesi perdagangan awal pekan ini, Senin (6/10). Sementara itu mayoritas indeks saham EM Asia menguat, menyisakan indeks PSEI Filipina dam SET Thailand di zona merah.
Indeks MSCI Emerging Asia dan MSCI Asia-Pacific ex-Japan masing-masing turun sekitar 0,5%, mundur dari level tertinggi sejak 2021 yang dicapai pada sesi sebelumnya.
Volume perdagangan saham EM Asia juga tercatat jauh di bawah rata-rata 30 hari, karena pasar di China, Taiwan, dan Korea Selatan tutup karena libur. China dan Korea Selatan menjadi penerima utama reli saham yang didorong euforia AI baru-baru ini.
Secara keseluruhan di pasar mata uang EM Asia, peso dan rupiah memimpin pelemahan di antara mata uang EM Asia. Dolar Singapura melemah 0,3%, sementara ringgit Malaysia dan baht Thailand juga sedikit turun.
Sebagian besar mata uang ASEAN, termasuk peso dan rupiah, berada di bawah tekanan, mengikuti pelemahan saham domestik dan arus keluar modal asing baru-baru ini, ujar Christopher Wong, ahli strategi valas di OCBC , seperti dikutip Reuters.
Laman Reuters melaporkan, hingga mendekati pukul 15:00 WIB, PSEI Filipina merosot lebih dari 1%. Peso, Filipina juga turun lebih dari 0,5% terhadap dolar AS, setelah sebelumnya anjloklebih dari 2% sepanjang September. Investor menjauh dari negara kepulauan tersebut akibat kekhawatiran terkait skandal korupsi dan ketidakstabilan sosial yang berkepanjangan.
Sementara itu, indeks saham di Indonesia diperdagangkan sedikit di bawah rekor tertinggi yang dicapai di awal sesi, namun masih berada di jalur untuk menutup sesi di level penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks SET Bangkok turun 0,4%.
PSEI sudah terperosok 3,3% sepanjang September lalu di tengah gelombang protes terkait skandal korupsi yang semakin meluas. Presiden Filipina menunjuk mantan hakim Mahkamah Agung pada pertengahan September untuk memimpin komisi baru yang akan menyelidiki dugaan korupsi pada proyek infrastruktur, terutama fasilitas pengendalian banjir yang cacat dan terbongkar setelah hujan monsun serta badai menyebabkan banjir di berbagai kota.
"Pasar (Filipina) masih tidak disukai meski sudah terjadi aksi jual, dan tampaknya tidak akan ada perbaikan dalam waktu dekat menurut pandangan saya," kata Rajat Agarwal, ahli strategi ekuitas Asia di Societe Generale kepada Reuters.
Investor kini menanti keputusan kebijakan Bank Sentral Filipina (BSP) akhir pekan ini. Maybank dan DBS memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan, sementara Standard Chartered memproyeksikan pemangkasan lanjutan.
"Keputusan akan sulit antara mempertahankan sikap  dovish  atau melakukan pemangkasan  hawkish ," kata Aris Dacanay, ekonom HSBC , seraya menambahkan bahwa bank tersebut memperkirakan BSP akan menahan suku bunga acuan di level 5,00%.
Bank of Thailand juga akan menggelar rapat kebijakan akhir pekan ini. Menurut jajak pendapat Reuters, para pembuat kebijakan secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, di tengah inflasi negatif selama berbulan-bulan, ekspor yang lesu, dan arah kebijakan yang lebih dovish di bawah gubernur baru.
Baht, salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di Asia tahun ini, telah menguat lebih dari 5% sejak awal tahun hingga September sebelum sedikit terkoreksi dalam beberapa sesi terakhir. (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0706 GMT 


Sumber : admin