- Harga minyak sawit Malaysia melorot 0,72% menjadi 4.410 ringgit per ton karena aksi ambil untung, meskipun kekhawatiran penurunan produksi menahan pelemahan lebih lanjut.
- Tekanan juga datang dari spekulasi bahwa India mungkin akan menaikkan bea impor minyak nabati, sementara data pasokan dan permintaan dari MPOB akan dirilis 10 Oktober.
- Harga minyak mentah naik 1,5%, membuat minyak sawit lebih menarik untuk bahan baku biodiesel; sementara soyoil CBOT naik 0,6% dan ringgit melemah 0,14% terhadap dolar.
Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia melorot, Senin, terseret aksi ambil untung, meski kekhawatiran terhadap penurunan output yang lebih rendah dari perkiraan membantu membatasi tekanan penurunan.
Harga acuan minyak sawit untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 32 ringgit atau 0,72% menjadi 4.410 ringgit (USD1.047,01) per metrik ton pada jeda perdagangan tengah hari, demikian laporan Reuters, di Kuala Lumpur, Senin (6/10).
Pada akhir pekan lalu, harga CPO berjangka ditutup melemah tipis 0,09% di level 4.442 ringgit.
Menurut Anilkumar Bagani, Kepala Riset Sunvin Group, broker minyak nabati yang berbasis di Mumbai, pelemahan harga CPO disebabkan aksi ambil untung yang muncul di tengah spekulasi pasar mengenai kemungkinan India akan menaikkan bea masuk minyak nabati dalam waktu dekat.
"Selain aksi ambil untung, kekhawatiran juga muncul karena penurunan produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan tidak sebesar yang diantisipasi," kata Bagani.
Pelaku pasar kini menantikan laporan data pasokan dan permintaan minyak sawit periode September dari Malaysian Palm Oil Board ( MPOB ) yang dijadwalkan dirilis pada 10 Oktober 2025.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia melonjak sekitar 1,5% setelah OPEC + mengumumkan kenaikan output bulanan yang lebih moderat dari perkiraan.
Meski demikian, analis memperkirakan kenaikan harga dalam jangka pendek tetap akan terbatas akibat lemahnya prospek permintaan global.
Penguatan harga minyak mentah membuat CPO lebih kompetitif sebagai bahan baku biodiesel, yang berpotensi menopang permintaan.
Harga minyak kedelai (soyoil) di Chicago Board of Trade ( CBOT ) menguat 0,6%. Sementara itu, Bursa Komoditas Dalian China ditutup selama periode 1-8 Oktober sehubungan dengan libur nasional.
Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak pesaing karena keduanya berkompetisi di pasar global untuk memperebutkan pangsa minyak nabati (vegetable oil).
Ringgit Malaysia--mata uang perdagangan utama minyak sawit--terdepresiasi sebesar 0,14% terhadap dolar AS, membuat komoditas ini menjadi sedikit lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()