JAKARTA, investor.id- Kurs rupiah (IDR) mengalami pelemahanterhadap dolar AS (USD) di awal pekan.
Pada perdagangan Senin sore (6/10/2025), rupiah ditutup melemah 20 poin terhadap dolar AS, setelahsebelumnya sempat melemah 45 poin di level Rp 16.583, dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.555.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi memperkirakan kurs rupiah akan lanjut melemah pada perdagangan Selasa besok (7/10). Dia mengungkapkan, mata uang garudatertekan berita terkait anae Takaichi yang terpilih sebagai perdana menteri perempuan pertama di Jepang.
Ibrahim menyoroti sosok Takaichi yang dipandang sebagai sosok yang dovish dalam hal fiskal, dan diperkirakan akan menentang pengetatan moneter lebih lanjut oleh Bank of Japan (BOJ).
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.580 - Rp 16.530," ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
"Di AS, pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Oktober. Para pedagang terlihat memperkirakan peluang lebih dari 99% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir Oktober, menurut CME Fedwatch," lanjutnya.
Proyeksi pelemahan rupiah juga masih seputar perkembangan penutupan atau shutdown pemerintahan AS, di mana para senator Amerikagagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali pemerintah federal untuk keempat kalinya.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa juga tetap menjadi fokus proyeksi nilai rupiah ke depan. Di Timur Tengah, delegasi dari Israel dan Hamas diperkirakan akan tiba di Sharm el-Sheikh untuk negosiasi tidak langsung yang berfokus pada penyanderaan, penarikan pasukan, dan tata kelola pemerintahan Palestina di masa mendatang.
Sementara itu, Ukraina terus mengintensifkan serangannya terhadap fasilitas energi Rusia.
Dari sisi domestik, rupiah diperkirakan melemah karena rilisBelanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025( belanja APBN 2025) menunjukkan perlambatan.
"Walau demikian, pemerintah masih optimistis, masing-masing K/L dapat mampu menyerap anggaran dengan maksimal di akhir tahun. Alasannya, tren realisasi belanja K/L sebagian saat ini sudah menunjukkan progres positif," jelas Ibrahim.
Kemenkeu mencatat, terdapat 12 K/L besar yang sudah melaporkan progres realisasi belanja mencapai 80%. Namun Astera tak merinci K/L mana saja yang sudah merealisasikan belanja 80% tersebut.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()