Harga Batu Bara Tertekan pasokan Berlimpah

avatar
· 阅读量 24

JAKARTA, investor.id- Harga batu bara melemah pada Senin (6/10/2025). Pelemahan ini karena tertekanpasokan berlimpahChina dan Indonesia, meski permintaan listrik meningkat.
Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2025 turun US$ 0,25 menjadi US$ 104,75 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle November 2025 terpangkas US$ 0,85 menjadi US$ 107,15. Sementara Desember jatuh US$ 0,90 menjadi US$ 108,95 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2025 terkoreksi US$ 0,75 menjadi US$ 91,3. Sedangkan, November 2025 anjlok US$ 0,90 menjadi US$ 92,95 dan Desember 2025 juga turun US$ 0,80 menjadi US$ 94.
Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, kekhawatiran akan pasokan berlebih di China terutama setelah pemerintah melakukan aksi inspeksi baru-baru ini di sektor batu bara dan menghukum mereka yang terbukti bersalah atas kelebihan pasokan.
"Selain itu, Indonesia sebagai salah satu produsen utama batu bara juga diperkirakan akan memproduksi lebih dari 700 juta ton batu bara pada akhir tahun," ungkap Yoga, belum lama ini.
Sementara itu, ChemAnalyst melaporkan, penurunan harga batu bara terjadi meskipun permintaan listrik meningkat, karena kenaikan pasokan justru menambah tekanan pada persediaan.
Di AS, lemahnya permintaan dari sektor utilitas membuat rencana sewa tambang yang disubsidi pemerintah belum mampu mengimbangi pemulihan konsumsi yang masih lesu.
Sementara di China, sebagian besar pembeli hanya mengandalkan stok di luar kontrak jaminan, karena pembatasan produksi tambang yang relatif longgar membuat minat untuk menambah cadangan baru menurun, meski biaya pengiriman masih tinggi.
Pelemahan Permintaan
Harga ekspor batu bara Australia juga terus turun seiring berkurangnya impor dari negara-negara Asia, sejalan dengan meredanya permintaan musiman. Kondisi serupa terjadi di Afrika Selatan, di mana harga batu bara turun lebih lanjut karena stok besar di fasilitas utilitas mulai terkuras, sehingga permintaan ekspor ke Asia ikut melambat.
Secara keseluruhan, pasar batu bara masih menunjukkan tren bearish. Faktor-faktor seperti pasokan yang longgar, transisi energi yang berlanjut, dan pelemahan permintaan menjadi penekan utama harga.
Namun, sejumlah analis menilai, restocking menjelang musim dingin tetap diperlukan untuk menyeimbangkan permintaan musiman. Kendati demikian, harga batu bara diperkirakan akan tetap lebih rendah hingga akhir tahun, seiring fokus ekonomi global pada sumber energi yang lebih bersih dan berbiaya rendah.
Berdasarkan data Trading Economics, selama sebulan terakhir, harga batu bara turun 0,99% dan melemah 31,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara historis, harga batu bara pernah mencapai rekor tertinggi di level 457,80 pada September 2022.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest