- Vietnam menantikan keputusan FTSE Russell terkait kemungkinan naik kelas dari frontier market menjadi emerging market .
- Pemerintah optimistis setelah melakukan berbagai reformasi pasar, meski re-klasifikasi resmi baru bisa terjadi paling cepat enam bulan ke depan.
- Jika peningkatan status terwujud, Vietnam diperkirakan akan menarik investasi hingga USD5 miliar dari investor global.
Ipotnews - Vietnam bersiap menyambut pengumuman dari penyedia indeks FTSE Russell untuk menaikkan kelas aset-asetnya dari status frontier market menjadi emerging market. Pengumuman tersebut dijadwalkan pada Selasa ini setelah penutupan pasar AS, yang berpotensi membuka aliran modal asing bernilai miliaran dolar.
Laman Reuters, Selasa 7/10) melaporkan, Vietnam saat ini masih dikategorikan sebagai pasar frontier oleh FTSE maupun MSCI . Klasifikasi ini dianggap lebih berisiko dan membatasi akses investor institusi besar serta pengelola reksadana pasif untuk membeli saham perusahaan lokal. FTSE sebelumnya menyatakan akan mengumumkan keputusan terkait kemungkinan re-klasifikasi Vietnam pada 7 Oktober sebagai bagian dari tinjauan tahunan rutin.
Indeks acuan Vietnam VN-Index (VNI) telah melonjak 30% sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu pasar saham dengan kinerja terbaik di Asia. Namun, investor asing justru melakukan aksi jual di tengah volatilitas nilai tukar, lonjakan kredit yang berisiko menciptakan gelembung aset, dan aksi ambil untung.
Sejatinya, Vietnam telah masuk daftar pengawasan FTSE untuk peningkatan status sejak 2018. Namun perhatian terhadap pengumuman kali ini meningkat karena pemerintah baru-baru ini melaksanakan berbagai reformasi pasar untuk memenuhi persyaratan indeks.
Menteri Keuangan Nguyen Van Thang bulan lalu menyatakan keyakinan terhadap peluang peningkatan tersebut. Walaupun jika FTSE memberi lampu hijau pada Selasa, re-klasifikasi resmi akan memerlukan waktu setidaknya enam bulan sesuai prosedur indeks.
Hal ini sedikit meleset dari target pemerintah untuk masuk indeks emerging market pada 2025, keputusan tersebut tetap menjadi kemajuan penting. Sementara itu, MSCI yang menerapkan standar lebih ketat belum diharapkan menaikkan status Vietnam dalam waktu dekat.
Pasar saham Vietnam, yang mencakup sekitar 1.600 perusahaan terdaftar dengan nilai lebih dari USD 300 miliar, saat ini memiliki bobot 36% dalam indeks FTSE Frontier. Posisi ini jauh di atas negara lain seperti Bangladesh, Kenya, dan Maroko.
Jika naik ke kategori secondary emerging market , Vietnam akan sejajar dengan pasar besar seperti China, India, Indonesia, dan Arab Saudi, meskipun dengan bobot yang lebih kecil.
HSBC memperkirakan bulan lalu bahwa Vietnam dapat memiliki bobot 0,5% dalam indeks FTSE Emerging Market , yang berpotensi menarik arus dana sebesar USD3,4 miliar, termasuk USD1,5 miliar dari reksadana pasif. Bank Dunia memproyeksikan arus masuk jangka pendek sekitar USD5 miliar sebelum dan sesudah peningkatan status tersebut.
Namun, beberapa analis lokal bersikap hati-hati. "Narasi re-klasifikasi telah kehilangan, kekuatannya sebagai pendorong utama pasar," kata Mirae Asset Securities dalam catatannya pada Senin kemarin, seperti dikutip Reuters.
Akan tetapi, respons investor terhadap kemungkinan penundaan diperkirakan tidak akan terlalu signifikan. "Sentimen investor, baik domestik maupun asing, tampaknya tidak akan berubah secara negatif," ujar Hoang Huy, ahli strategi ekuitas di Maybank Securities. (Reuters)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()