Produksi Indonesia Melesat, Pasar Nikel Global Diperkirakan Surplus Hingga 2026

avatar
· 阅读量 28
  • Pasar nikel global diperkirakan surplus untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2026, mencapai 256.000 ton, didorong peningkatan produksi nikel pig iron (NPI) Indonesia.
  • Permintaan nikel global tumbuh moderat 2,4% menjadi 3,52 juta ton, terutama dari sektor baja tahan karat, sementara permintaan baterai tetap lemah karena dominasi baterai LFP di pasar EV China.
  • Permintaan jangka panjang untuk nikel diproyeksikan pulih seiring pembatasan ekspor teknologi LFP oleh China, yang dapat mendukung pertumbuhan baterai EV berbasis nikel di masa depan.

Ipotnews - Pasar nikel global diperkirakan mengalami surplus untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2026, terutama disebabkan pertumbuhan produksi berkelanjutan dari Indonesia.
Hal ini disampaikan perusahaan peleburan nikel terbesar di Jepang, Sumitomo Metal Mining (SMM), dalam presentasi prospek pasar semesterannya, seperti dilansir  Reuters,  di Tokyo, Selasa (7/10).
Surplus nikel global pada 2026 diproyeksikan mencapai 256.000 metrik ton, sedikit lebih rendah dari estimasi 263.000 ton pada tahun ini.
Menurut SMM, kenaikan produksi nickel pig iron (NPI) berkadar rendah dari Indonesia menjadi faktor utama, dengan output diperkirakan melonjak 4,1% menjadi 1,76 juta ton pada 2026.
Sebelumnya, produksi NPI Indonesia diprediksi melambung 10,3% pada 2025, mencerminkan tren ekspansi yang agresif dalam industri nikel domestik.
SMM memperkirakan permintaan nikel global akan tumbuh 2,4% (year-on-year) menjadi 3,52 juta ton pada 2026, ditopang konsumsi stainless steel yang stabil.
Namun, pasokan global diperkirakan meningkat 2,0% menjadi 3,78 juta ton, menghasilkan ketidakseimbangan pasokan-permintaan yang mendorong surplus berlanjut.
General Manager SMM, Shirou Imai, menyampaikan bahwa dampak tarif perdagangan Amerika Serikat terhadap permintaan diperkirakan masih terbatas, sebagaimana terlihat sepanjang tahun ini.
"Pertumbuhan permintaan akan tetap didorong sektor stainless steel, seperti halnya pada 2025. Namun, permintaan dari sektor baterai masih akan tumbuh lambat, dengan laju ekspansi yang diperkirakan tetap moderat," ujar Imai.
Meski nikel merupakan komponen penting dalam baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik (EV), permintaan dari sektor tersebut kini melambat. Hal ini terjadi karena meningkatnya pangsa pasar baterai lithium iron phosphate (LFP), yang lebih murah dan tidak mengandung nikel maupun kobalt.
Menurut data International Energy Agency, LFP menyumbang dua pertiga dari penjualan EV di China pada 2023, menjadikannya teknologi dominan di pasar terbesar dunia.
SMM yang juga memasok material katoda untuk baterai lithium-ion Panasonic yang digunakan pada mobil Tesla, memperkirakan permintaan global nikel untuk baterai hanya akan naik 10.000 ton menjadi 470.000 ton pada 2026, dibandingkan 2025.
Namun, SMM tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang nikel di sektor EV.
"Permintaan untuk baterai EV konvensional yang kaya nikel kemungkinan akan kembali menguat dalam jangka panjang, seiring langkah China yang mulai membatasi ekspor teknologi baterai LFP," ucap Imai. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest