- Harga emas berjangka AS menembus rekor USD4.000 per ons untuk pertama kalinya, ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan permintaan aset safe-haven akibat penutupan pemerintahan yang berlanjut.
- Emas Desember ditutup naik 0,7% ke USD4.004,4, sementara emas spot sempat menyentuh USD3.990,85, tertinggi sepanjang masa; reli tahun ini mencapai 51% didorong pembelian bank sentral, arus ETF, dan pelemahan dolar.
- Goldman Sachs menaikkan target harga emas Desember 2026 ke USD4.900, seiring data menunjukkan PBOC menambah cadangan emas untuk bulan ke-11 berturut-turut.
Ipotnews - Emas berjangka Amerika melonjak melewati level USD4.000 per ons untuk kali pertama, Selasa, didorong ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini dan permintaan aset safe-haven yang terus berlanjut akibat penutupan pemerintah (government shutdown) AS yang masih berlangsung.
Harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,7% menjadi USD4.004,4 per ons, setelah mencapai level tertinggi USD4.014,6, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (7/10) atau Rabu (8/10) dini hari WIB.
Sementara, emas spot naik 0,6% menjadi USD3.985,82 per ons pada pukul 24.48 WIB, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD3.990,85 pada awal sesi.
Pasar utama untuk emas spot adalah pasar over-the-counter (OTC) London, yang berfungsi sebagai patokan harga global.
"Aliran safe-haven masih terus berlanjut, sebagian berasal dari government shutdown dan belum ada indikasi nyata bahwa hal itu kemungkinan akan teratasi dalam jangka pendek. Jadi, masih ada tawaran yang cukup baik untuk emas," kata Peter Grant, Vice President Zaner Metals.
Emas non-imbal hasil, yang cenderung berkinerja baik selama masa ketidakpastian dan kondisi suku bunga rendah, meroket 51% sepanjang tahun ini.
Reli logam mulia ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkelanjutan, pembelian bank sentral yang solid, arus masuk ke ETF emas, dan depresiasi dolar.
Penutupan pemerintah AS memasuki hari ketujuh, Selasa. Penutupan ini menunda rilis indikator ekonomi utama, memaksa investor untuk mengandalkan data sekunder non-pemerintah untuk mengukur waktu dan tingkat penurunan suku bunga the Fed.
Investor sekarang memperkirakan penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan the Fed bulan ini, dengan pemotongan tambahan sebesar 25 basis poin diantisipasi pada Desember.
Sementara itu, gejolak politik di Prancis dan Jepang kembali mencengkeram pasar valuta asing dan obligasi untuk hari kedua.
Bank sentral China menambahkan emas ke cadangan devisanya pada September untuk bulan ke-11 berturut-turut, menurut data dari People's Bank of China.
Awal pekan ini, Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi USD4.900 per ons dari USD4.300, dengan alasan arus masuk ETF Barat yang kuat dan kemungkinan pembelian oleh bank sentral.
Logam lain, harga perak di pasar spot merosot 1,4% menjadi USD47,86 per ons, platinum turun 0,5% jadi USD1.617,41, dan paladium melambung 2,1% ke posisi USD1.347,52. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下
加载失败()