IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Speculative Buy WIIM, BRMS, EMAS, MINA, TAPG dan INET

avatar
· 阅读量 20
  • IHSG diperkirakan terkoreksi pada Rabu (8/10) setelah naik 0,36% ke 8.169, dengan asing mencatat net sell Rp65 miliar, terutama pada saham
    BBRI
    ,
    EMTK
    ,
    BMRI
    ,
    BUMI
    , dan
    TPIA
    .
  • Support IHSG berada di kisaran 8.050-8.150 dan resistance di 8.200-8.250; rekomendasi saham speculative buy meliputi
    WIIM
    ,
    BRMS
    ,
    EMAS
    ,
    MINA
    ,
    TAPG
    , dan
    INET
    .
  • Sentimen positif datang dari IKK yang diperkirakan tembus 200, revisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 ke 4,8%, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed 25 bps akhir Oktober.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan terkoreksi pada perdagangan hari ini, setelah kemarin ditutup menguat 0,36 persen menjadi 8.169.
Namun, kemarin investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp65 miliar, dengan saham yang paling banyak dilepas antara lain
BBRI
,
EMTK
,
BMRI
,
BUMI
dan
TPIA
.
"Secara teknikal, IHSG masih berpotensi terkoreksi jangka pendek hari ini, setelah penguatan kemarin," ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas dalam riset harian, Rabu (8/10).
Berdasarkan analisis teknikal, level support IHSG berada di kisaran 8.050-8.150, sementara resistance di area 8.200-8.250.
Fanny juga membagikan sejumlah rekomendasi saham pilihan dengan strategi speculative buy di antaranya
WIIM
,
BRMS
,
EMAS
,
MINA
,
TAPG
, dan
INET
. "Saham-saham tersebut memiliki peluang trading jangka pendek, namun disiplin cut loss tetap penting," ucapnya.
Sementara itu M Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, menilai IHSG secara teknikal masih berada dalam fase uptrend setelah melewati fase konsolidasi minor. Dia menyoroti sinyal positif dari indikator MA20 & MA60 yang mulai menguat serta RSI yang menunjukkan momentum naik.
" IHSG masih berada dalam tren naik. Strategi terbaik saat ini adalah accumulate selected stocks with solid prospect dan gunakan strategi buy on dip," jelas Nafan.
Dari sisi makro ekonomi, optimisme pasar turut ditopang kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang diperkirakan menembus level 200 pada September 2025, menandakan daya beli masyarakat tetap kuat.
Selain itu, Bank Dunia juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 dari 4,7 persen menjadi 4,8 persen.
Dari eksternal, pelaku pasar masih mencermati ketidakpastian politik di Amerika Serikat terkait government shutdown.
Namun demikian, pasar tetap optimistis terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober, menyusul melemahnya data tenaga kerja AS dan lonjakan harga emas dunia yang melampaui USD4.000 per ons. (Marjudin/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest