Purbaya Pastikan Efisiensi Anggaran Lanjut di 2026, tapi Beda dengan Sri Mulyani

avatar
· 阅读量 15
Purbaya Pastikan Efisiensi Anggaran Lanjut di 2026, tapi Beda dengan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Jakarta

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap berlanjut di 2026. Hanya saja caranya berbeda dengan yang ditempuh Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan sebelumnya.

Purbaya mengatakan langkah efisiensi yang diambil dirinya tidak dengan blokir atau potong anggaran seperti sebelumnya. Menurutnya, efisiensi adalah memastikan semua anggaran dibelanjakan sesuai peruntukannya.

"Jadi efisiensinya adalah yang ada dipastikan dibelanjakan sesuai dengan peruntukannya, tepat waktu dan nggak dikorup," tegas Purbaya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 26 PNS Pajak Dipecat, Purbaya: Nggak Bisa Diampuni Lagi!

Purbaya membantah anggapan bahwa dirinya serampangan membelanjakan uang negara. Ia menjelaskan realokasi yang dilakukan olehnya bukan berarti menambah anggaran, melainkan hanya penempatannya saja yang berbeda karena tidak terpakai.

ADVERTISEMENT

Sebab, kata Purbaya, anggaran belanja pemerintah yang menganggur atau tidak terserap hanya menjadi beban bagi pemerintah karena harus membayar bunga penempatan dananya.

"Saya bukan spending free, efisiensi saya nggak motong (anggaran). Anggarannya sama, sama (seperti) yang kemarin. Tapi impact-nya akan beda kalau Anda lebih pintar, kalau kita pintar-pintar me-manage uang. Ini cash management," jelasnya.

"Kalau (uang negara) besar-besar nganggur, saya ambil!" imbuh Purbaya soal gaya efisiensi anggaran ke depan.

Purbaya menjamin tidak ada lagi pemblokiran anggaran di 2026. Hanya saja dirinya tidak akan ragu untuk langsung mencoret program tersebut jika kementerian/lembaga (K/L) terkait tidak mampu menjalankannya.

"Nanti kalau nggak mampu, coret saja sekalian, nggak usah bintang-bintangan," tandas Purbaya.

Efisiensi anggaran adalah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto. Pada 2025 yang merupakan implementasi tahun pertama, pemerintah menargetkan penghematan Rp 306,69 triliun dari pemotongan belanja K/L Rp256,1 triliun dan penyesuaian alokasi dana transfer ke daerah (TKD) senilai Rp50,59 triliun.

Akan tetapi, efisiensi APBN di era Sri Mulyani menimbulkan gejolak. Para K/L banyak yang mengeluh karena sejumlah programnya diklaim tidak bisa berjalan imbas anggaran mereka 'dibintangi' oleh Kementerian Keuangan.

Saksikan Live DetikPagi :

(aid/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest