Harga CPO Berjangka Terus Menanjak, Ditopang Rencana Biodiesel Indonesia

avatar
· 阅读量 34
  • Harga CPO naik untuk hari ketiga berturut-turut, didorong rencana biodiesel B50 Indonesia dan penguatan minyak nabati Dalian, meski pasar rentan koreksi karena kurangnya pemicu baru.
  • Trader diperkirakan ambil untung menjelang rilis data bulanan MPOB , sementara permintaan mulai melemah akibat harga tinggi.
  • Penguatan ringgit dan turunnya harga minyak mentah mengurangi daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.

Ipotnews -- Minyak sawit (CPO) berjangka Malaysia kembali menguat untuk hari ketiga berturut-turut, Kamis, didorong kenaikan harga minyak nabati di bursa Dalian, serta rencana ambisius Indonesia untuk menerapkan campuran biodiesel B50 pada 2026.
Meski demikian, pasar diperkirakan mengalami aksi ambil untung menjelang rilis data bulanan dari Malaysian Palm Oil Board ( MPOB ).
Harga CPO berjangka untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 26 ringgit atau 0,57% menjadi 4.571 ringgit (USD1.085,23) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Kuala Lumpur, Kamis (9/10).
Menurut Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, perusahaan pialang yang berbasis di Selangor, pasar saat ini tengah merespons sentimen positif, terutama dari kebijakan biodiesel B50 Indonesia dan pembukaan harga yang lebih tinggi di bursa Dalian.
"Namun, reli ini rentan berbalik jika tidak ada katalis baru. Trader kemungkinan akan melakukan penyesuaian posisi menjelang data pasokan dan permintaan MPOB , sementara permintaan juga mulai melemah akibat harga yang tinggi. Ini bisa menjadi hambatan bagi pasar dalam jangka pendek," ujarnya.
Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menerapkan mandatori biodiesel B50, yakni bahan bakar yang mengandung 50% biofuel berbasis minyak sawit, pada 2026. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak jenis gasoil.
Sementara itu, kontrak minyak kedelai (soyoil) yang paling aktif di Dalian melambung 2,51%, sedangkan kontrak minyak sawitnya melejit 3,92%. Sebaliknya, harga soyoil di Chicago Board of Trade justru turun 0,27%.
Harga CPO kerap mengikuti pergerakan minyak pesaing karena produk ini berkompetisi di pasar minyak nabati (vegetable oil) internasional.
Pasar keuangan China baru kembali beroperasi setelah libur Hari Nasional dari 1 hingga 8 Oktober.
Di sisi lain, harga minyak mentah dunia melemah setelah Israel dan Hamas menyetujui fase awal rencana perdamaian di Gaza, yang meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Penguatan dolar AS juga turut menekan harga komoditas global.
Minyak mentah yang lebih lemah membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, ringgit Malaysia--mata uang yang digunakan dalam perdagangan CPO--menguat 0,05% terhadap dolar AS, sehingga membuat CPO sedikit lebih mahal bagi pembeli luar negeri. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest