Tembaga Shanghai Sentuh Level Puncak 16 Bulan, Disokong Kekhawatiran Pasokan

avatar
· 阅读量 36
  • Harga tembaga Shanghai melejit 4,22% ke level tertinggi sejak Mei 2024 di tengah kekhawatiran pasokan akibat gangguan di tambang besar seperti Grasberg (Indonesia) dan Quebrada Blanca (Cile).
  • International Copper Study Group memangkas proyeksi surplus tembaga 2025 dan memperkirakan defisit 150.000 ton pada 2026, mendukung lonjakan harga global termasuk di LME.
  • Logam dasar lainnya di SHFE ikut menguat, terutama timah yang naik 3,49% akibat pengetatan pengawasan penambangan ilegal di Indonesia; logam lain seperti aluminium, nikel, dan seng juga mencatat kenaikan signifikan.

Ipotnews -- Harga tembaga Shanghai melompat ke level tertinggi dalam lebih dari 16 bulan, Kamis, saat perdagangan kembali dibuka pasca libur Hari Nasional China. Lonjakan ini dipicu kekhawatiran terhadap pasokan dari tambang utama di tengah kondisi pasar yang sudah ketat.
Kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup melambung 4,22% menjadi 86.730 yuan (USD12.165,97) per metrik ton, pada sesi perdagangan siang, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Kamis (9/10).
Sebelumnya, harga sempat menyentuh level tertinggi sejak 22 Mei 2024, yaitu 86.950 yuan per ton.
Sementara itu, harga tembaga acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) mencatat kenaikan 1,92% menjadi USD10.873,5 per ton pada pukul 14.04 WIB, memperpanjang penguatan yang dicapai pada Rabu dan membawa harga ke puncak tertinggi dalam 16 bulan terakhir.
Dukungan harga tembaga datang dari penurunan estimasi surplus pasar global oleh International Copper Study Group ( ICSG ), Rabu. ICSG memangkas proyeksi surplus tembaga global tahun ini menjadi hanya 178.000 ton dari estimasi sebelumnya 289.000 ton.
Revisi ini dilakukan setelah adanya gangguan pasokan dari sejumlah tambang utama, termasuk tambang raksasa Grasberg milik Freeport di Indonesia yang telah berhenti beroperasi selama satu bulan terakhir.
Untuk 2026, ICSG bahkan memproyeksikan pasar akan mengalami defisit 150.000 ton, berbalik dari prediksi sebelumnya yang mencatat surplus 209.000 ton.
Di hari yang sama, perusahaan pertambangan Teck Resources juga memangkas proyeksi produksi jangka panjang di tambang tembaga andalan mereka di Cile, Quebrada Blanca, hingga 2028, menambah kekhawatiran pasar terhadap pasokan jangka menengah.
Faktor lain yang turut mendorong kenaikan harga tembaga adalah depresiasi dolar AS, karena membuat komoditas yang diperdagangkan dalam greenback itu menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.
Selain tembaga, logam dasar lain di Bursa Shanghai juga mengalami kenaikan signifikan. Harga timah mencatat penguatan tertinggi kedua dengan kontrak paling aktif ditutup melejit 3,49% menjadi 287.770 yuan per ton. Kenaikan ini dipicu pengetatan pengawasan terhadap aktivitas penambangan timah ilegal di Indonesia, negara eksportir timah terbesar dunia.
Awal pekan ini, pemerintah Indonesia mentransfer aset, termasuk smelter dan peralatan tambang, kepada perusahaan tambang milik negara PT Timah Tbk (
TINS
).
Presiden Prabowo Subianto juga menginstruksikan aparat, termasuk militer, bea cukai, dan penjaga pantai, untuk terus menindak praktik penambangan ilegal yang marak.
Logam dasar lainnya juga menguat, Kamis. Aluminium melonjak 1,71%, seng (zinc) menguat 1,87%, nikel melejit 2,52%, dan timbal (lead) melesat 1,21%.
Sementara itu, di pasar logam London, harga aluminium melonjak 1,22%, seng menguat 0,65%, nikel bertambah 1,26%, timbal naik 0,92%, dan timah meningkat 1,11%. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest