Harga Minyak Ambles 1,6% Usai Israel dan Hamas Capai Gencatan Senjata

avatar
· 阅读量 16

HOUSTON, investor.id -Harga minyak dunia ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/10/2025), setelah Israel dan kelompok militan Hamas menandatangani kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun US$ 1,03 (1,6%) menjadi US$ 65,22 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot US$ 1,04 (1,7%) ke US$ 61,51 per barel.
Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup penghentian pertempuran, penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza, serta pembebasan seluruh sandera Israel oleh Hamas dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel. Langkah ini merupakan fase pertama dari upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Senior Vice President of Trading di BOK Financial Dennis Kissler mengatakan, pasar minyak kini berada dalam fase koreksi seiring berakhirnya konflik Israel-Hamas. "Harga minyak tengah berada dalam fase korektif karena konflik Israel-Hamas tampaknya akan berakhir," ujarnya.
Kepala Ekonom Rystad Energy Claudio Galimberti mengatakan, kesepakatan damai ini menjadi terobosan besar di kawasan Timur Tengah dan dapat membawa dampak luas bagi pasar energi global.
"Implikasinya bagi pasar minyak bisa sangat luas, mulai dari potensi penurunan serangan Houthi di Laut Merah hingga meningkatnya peluang kesepakatan nuklir dengan Iran," kata Galimberti.
Produksi Minyak OPEC +
Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) dan sekutunya di OPEC + pada Minggu lalu sepakat untuk menaikkan produksi mulai November, meski dalam jumlah lebih kecil dari perkiraan pasar. Keputusan ini membantu meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan.
Sebelumnya, harga minyak sempat menguat sekitar 1% pada Rabu (8/10/2025) ke level tertinggi dalam sepekan setelah negosiasi perdamaian Ukraina mandek, yang menandakan sanksi terhadap Rusia, eksportir minyak terbesar kedua dunia, masih akan berlanjut.
Di sisi lain, kebuntuan politik di AS terkait pendanaan pemerintah federal masih berlangsung. Penutupan sebagian aktivitas shutdown yang berkepanjangan dikhawatirkan dapat menekan ekonomi dan permintaan minyak.
Pemerintah AS di bawah Presiden Trump juga menjatuhkan sanksi terhadap sekitar 100 individu, entitas, dan kapal yang membantu perdagangan minyak serta petrokimia Iran, termasuk satu kilang independen dan terminal di China.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest