Harga CPO Sentuh Tertinggi 7 Bulan, Didorong Rencana B50 RI

avatar
· 阅读量 17

JAKARTA, investor.id -Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) lanjut menguat pada Kamis (9/10/2025), menyentuh level tertinggi 7 bulan dan mencatat kenaikan tiga sesi berturut-turut. Penguatan itu didorong sentimen positif dari rencana B50 Indonesia.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (9/10/2025), kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2025 melonjak 38 Ringgit Malaysia menjadi 4.506 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO November 2025 melejit 38 Ringgit Malaysia menjadi 4.544 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Desember 2025 melesat 46 Ringgit Malaysia menjadi 4.591 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Januari 2026 terkerek 50 Ringgit Malaysia menjadi 4.613 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Februari 2026 loncat 51 Ringgit Malaysia menjadi 4.603 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2026 naik 54 Ringgit Malaysia menjadi 4.568 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Trading View, Indonesia terus melanjutkan rencana penerapan kewajiban campuran biodiesel 50% (B50) pada 2026 untuk mengurangi impor solar. Langkah ini dipandang positif bagi permintaan CPO ke depan.
Direktur Pelindung Bestari Brokerage Paramalingam Supramaniam mengatakan, reli harga CPO mencerminkan sentimen bullish dari dua faktor utama, yakni rencana implementasi biodiesel B50 di Indonesia dan kenaikan harga minyak nabati di Dalian. "Namun, reli ini mulai rapuh tanpa adanya katalis baru," ujarnya.
Jelang Data MPOB
Menurut dia, pelaku pasar kemungkinan akan melakukan aksi profit taking menjelang rilis data bulanan permintaan dan pasokan dari Malaysia Palm Oil Board ( MPOB ). "Permintaan juga mulai melambat akibat kenaikan harga, yang bisa menjadi hambatan dalam jangka pendek," tambahnya.
Di sisi lain, kontrak minyak kedelai paling aktif di Bursa Dalian naik 2,69%, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama melonjak 4,13%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade hanya turun tipis 0,06%.
Harga minyak sawit biasanya mengikuti pergerakan minyak nabati lain karena bersaing dalam pasar global minyak nabati. Aktivitas perdagangan di China juga kembali bergairah setelah libur Hari Nasional pada 1-8 Oktober.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia relatif stabil seiring investor menimbang dampak gencatan senjata Israel-Hamas terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah, di tengah terhentinya kemajuan pembicaraan damai Ukraina yang berpotensi mempertahankan sanksi terhadap Rusia.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest