Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Jumat 10 Oktober 2025: Terkoreksi

avatar
· 阅读量 8

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka terkoreksi pada Jumat (10/10/2025). Pelemahan ini terjadi seiring dengan penguatan dolar AS mendekati level tertinggidua bulan, pasar juga menaruh harapan pada The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.12 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini terkoreksi sebesar 14 poin (0,08%) ke level Rp 16.582 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,16% ke level 99,37.
Sedangkan pada perdagangan Kamis (9/10/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menguat tipis 5 poin di level Rp 16.568.
Dikutip dari Reuters, dolar AS menguat mendekati level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada Jumat (10/10/2025). Indeks dolar, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di level 99,4 dan bersiap mencatat kenaikan mingguan sebesar 1,7%,yang menjadi lonjakan terbesar dalam setahun terakhir.
Chris Weston, kepala riset di Pepperstone, menjelaskan bahwa reli dolar terbaru ini berlawanan dengan posisi pasar dan mendorong aksi penutupan posisi jual ( short covering ) terhadap dolar AS.
"Namun, masih ada keraguan besar bahwa dolar dapat menembus level 100 secara signifikan, mengingat pada Mei lalu level itu sempat dicapai namun cepat terkoreksi," ujarnya dalam sebuah catatan.
Dampak Shutdown AS
Sementara itu, kebuntuan akibat shutdown pemerintah AS membuat investor kekurangan data ekonomi untuk menilai arah kebijakan The Fed.
Menurut CME Group FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 95% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Oktober mendatang. Namun, peluang pemangkasan tambahan pada Desember turun menjadi 80%, dari 90% pada pekan sebelumnya.
Presiden The Fed New York John Williams pada Kamis (9/10/2025) juga mengisyaratkan bahwa dirinya akan nyaman jika bank sentral AS kembali menurunkan suku bunga, meskipun sejumlah pembuat kebijakan masih khawatir terhadap tekanan inflasi yang meningkat.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest