Ben Goodwin, seorang CEO muda dari perusahaan minuman Olipop, buka-bukaan soal satu nilai penting bagi seseorang bisa bekerja di perusahaannya. Setiap mewawancarai kandidat pelamar kerja, Goodwin tidak lagi melihat historis pekerjaan pelamar kerjanya.
Goodwin mengaku tak terlalu peduli pelamarnya pernah bekerja di perusahaan mana, ataupun seberapa bergengsi perusahaan sebelumnya. Satu hal yang penting baginya adalah pelamar kerja itu harus memiliki gairah.
Dilansir dari CNBC, Jumat (10/10/2025), pelamar kerja yang memiliki semangat yang membara dan motivasi untuk sukses dinilai lebih menarik untuk dipekerjakan bagi Goodwin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antara gairah dan ketajaman teknis, gairah selalu menang," kata CEO muda berusia 40 tahun itu.
"Jika Anda memiliki gairah yang cukup, Anda biasanya akan mempelajari ketajaman di pekerjaan Anda," tegasnya lagi.
Bagi Goodwin, semangat yang membara dalam diri kandidat juga dapat berkontribusi pada sikap yang hampir protektif terhadap pekerjaan dan misi perusahaan mereka.
"Mereka lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan dan lebih memperhatikan tim mereka," ujar Goodwin.
Baca juga: Purbaya soal Satgas BLBI: Hasilnya Nggak Banyak, Mungkin Akan Kita Akhiri  | 
Dia mencontohkan dirinya sendiri. Ada saat-saat dalam kariernya, dia menolak tawaran uang yang cukup besar dan memilih untuk melihat soal visi misi perusahaan.
"Rasanya seperti, ini hanya kelegaan jangka pendek yang mengabaikan misi jangka panjang. Saya serius dengan misi perusahaan atau tidak, dan membantu memberi Anda semacam filosofi yang dapat membimbing pekerjaan," kata Goodwin.
Menurut laporan LinkedIn 'Skills on the Rise 2025,' dalam skala yang lebih besar, perusahaan saat ini memang cenderung kurang mementingkan keterampilan teknis di tempat kerja, dibandingkan kualitas seperti kemampuan beradaptasi, mitigasi konflik, pemikiran inovatif, dan berbicara di depan umum
Gairah mungkin terdengar klise, tetapi perekrut sepakat bahwa hal itu lebih penting daripada yang dipikirkan kebanyakan orang.
Nolan Church, yang pernah bekerja di bidang akuisisi talenta di perusahaan seperti Google dan DoorDash dan saat ini menjabat sebagai CEO Continuum, bahkan merekomendasikan untuk mencantumkan apa yang diminati seorang pekerja di resumenya, di bagian paling akhir.
"Jika Anda peduli tentang sesuatu, itu menunjukkan bahwa Anda berpotensi peduli dengan pekerjaan Anda," ujar Church.
(hal/fdl)作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()