Tak Ada Impor Beras-Jagung, Setoran Bea Masuk Merosot 5,1%

avatar
· 阅读量 32
Tak Ada Impor Beras-Jagung, Setoran Bea Masuk Merosot 5,1%
Ilustrasi.Foto: Dok. CNBC
Bogor

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencatat penerimaan kepabeanan dan cukai terkumpul sebesar Rp 194,9 triliun hingga Agustus 2025. Realisasi itu setara dengan 64,6% dari target Rp 310,4 triliun sampai akhir tahun.

"Kalau kita lihat realisasi sampai Agustus, kita sudah mencapai Rp 194,9 triliun, ini kalau dari APBN sekitar 64,6% dan ini tumbuh 6,4% dibanding tahun lalu," kata Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC, Muhammad Aflah Farobi dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Lebih rinci dijelaskan, penerimaan dari bea masuk sebesar Rp 32,2 triliun atau merosot 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan ini dikarenakan tidak adanya impor sejumlah komoditas pangan seperti beras, gula konsumsi dan pakan jagung.

"Kita ada kebijakan swasembada pangan, jadi Bulog itu tidak mengimpor beras, kemudian juga ada larangan impor gula konsumsi, tapi gula produksi masih dan pakan jagung ini juga kita dilarang," terang Aflah.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, penerimaan cukai mencapai Rp 144 triliun atau tumbuh 4,1% yoy. Pertumbuhan ini terjadi meski produksi hasil tembakau (CHT) tercatat turun 1,9%.

Kemudian penerimaan dari bea keluar bahkan melonjak 71,7% yoy mencapai Rp 18,7 triliun. Lonjakan ini dipicu kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan kebijakan ekspor konsentrat tembaga.

"Karena harga CPO cukup tinggi dan kemarin kita memperoleh hikmah dari relaksasi ekspor tembaga yang terakhir di bulan September," imbuhnya.

(aid/hns)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
回复 0

暂无评论,立马抢沙发

  • tradingContest