- IHSG berpotensi terkoreksi karena sentimen negatif tarif baru AS-China.
- Kebijakan tarif 100 persen AS terhadap produk China dan kontrol ekspor baru AS berlaku 1 November 2025, menekan prospek pasar global.
- Analis merekomendasikan strategi buy on weakness pada saham BUMI,PTRO,MLPL,SSIA,KRAS, danMINA
Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) rawan terkoreksi setelah akhir pekan lalu ditutup naik tipis 0,08 persen ke level 8.258.
Penguatan tersebut disertai dengan aksi beli bersih investor asing senilai Rp1,18 triliun, dengan saham yang paling banyak diburu antara lain
CDIA
, WIFI
, ANTM
, BRPT
, dan CUAN
.Namun, menurut Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, untuk hari ini, investor diminta mewaspadai potensi pelemahan IHSG seiring dengan tekanan dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap China yang akan berlaku 1 November 2025.
Meski begitu, dia menilai peluang koreksi bisa dimanfaatkan investor untuk strategi "buy on weakness". "Beberapa saham menarik untuk dicermati antara lain
BUMI
, PTRO
, MLPL
, SSIA
, KRAS
, dan MINA
, dengan target harga jangka pendek yang masih menjanjikan," jelas Fanny dalam riset hariannya, Senin (13/10).Adapun level support IHSG berada di kisaran 8.000-8.150, sementara resistance di rentang 8.270-8.300.
Sementara itu M Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, menambahkan keputusan Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor hingga 100% terhadap berbagai barang dari China dan pembatasan ekspor perangkat lunak penting asal AS bisa menekan sentimen pasar global.
"Investor perlu waspada terhadap risiko volatilitas yang bisa meningkat mendekati penerapan tarif tersebut," katanya. (Marjudin/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()