Bursa Sore: AS-China Panas Lagi, IHSG dan Saham Asia Ambruk Bareng

• IHSG turun 31 poin (-0,37%) ke 8.227, dengan sektor transportasi naik 2,74%, namun sektor keuangan anjlok 1,52%. Aktivitas perdagangan meningkat, mencatat nilai transaksi Rp27,43 triliun.
• Bursa Asia kompak melemah akibat memanasnya kembali ketegangan dagang AS-China setelah ancaman tarif 100% dari Trump. Namun, pasar menilai nada Trump mulai melunak, memberi peluang jeda tarif. Hang Seng -1,52%, Kospi -0,72%, CSI300 -0,50%.
• Harga minyak dunia naik sekitar 1,5% ke $63,65 (Brent) karena harapan negosiasi baru AS-China, sementara bursa Eropa rebound -- STOXX 600 naik 0,6% dipimpin sektor teknologi dan pertambangan.
  

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah saat akhir perdagangan hari Senin (13/10). IHSG tumbang 31 poin (-0,37%) ke posisi 8.227.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 426,65 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp27,43 triliun.
Sektor transportasi paling leading, naik terkuat sebesar 2,74%. Adapun sektor keuangan tergerus paling dalam, turun sebesar 1,52%
Bursa Asia
Saham-saham Asia merosot pada hari Senin (13/10) setelah kritik baru mengenai perang dagang AS-Tiongkok meresahkan pasar.
Meskipun Presiden AS Donald Trump telah mengancam tarif 100% terhadap Tiongkok mulai 1 November, ia terdengar lebih lunak selama akhir pekan, dengan menyatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja dan AS tidak ingin "menyakiti" Tiongkok.
Beijing pada hari Minggu membela pembatasan ekspor unsur tanah jarang dan peralatannya sebagai respons terhadap agresi AS. Tetapi tidak sampai mengenakan pungutan baru pada produk-produk AS.
"Kami memperkirakan resolusi akhir akan berupa perpanjangan jeda tarif saat ini setelah 10 November beserta beberapa konsesi baru namun terbatas dari kedua belah pihak," tulis Jan Hatzius, kepala ekonom di Goldman Sachs dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.
Publikasi kinerja keuangan emiten kuartal III di AS akan dimulai pekan ini. Di awali emiten bank papan atas JPMorgan, Goldman Sachs, Wells Fargo dan Citigroup.
Emiten konstituen Indeks S&P 500 secara keseluruhan diperkirakan mengalami peningkatan laba sebesar 8,8% pada kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, menurut LSEG IBES. Dan hasil yang kuat akan dibutuhkan untuk membenarkan valuasi pasar yang tinggi.
Politik juga menyelimuti Eropa ketika kepresidenan Prancis mengumumkan susunan kabinet baru Perdana Menteri Sebastien Lecornu pada hari Minggu, mengangkat kembali Roland Lescure, sekutu dekat Emmanuel Macron, sebagai menteri keuangan.
Kabinet terakhir Lecornu hanya bertahan selama 14 jam, dan ia masih menghadapi tugas berat untuk mengarahkan anggaran tahun 2026 melalui parlemen yang terpecah belah.
Ekspor China meningkat pada laju tercepat dalam enam bulan pada bulan September, sementara impor mencatat kenaikan terkuat dalam lebih dari setahun. Meskipun kesepakatan perdagangan dengan AS masih sulit dipahami.
Ekspor tumbuh 8,3% pada bulan September dalam dolar AS dari tahun sebelumnya, data bea cukai China menunjukkan pada hari Senin. Angka ini mengalahkan perkiraan ekonom yang disurvei Reuters untuk kenaikan 7,1% dan bangkit dari titik terendah enam bulan pada bulan Agustus.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) libur
Topix (Jepang) libur
Shanghai Composite (China) -0,19% ke 3.889
Shenzhen Component (China) -0,93% ke 13.231
CSI300 (China) -0,50% ke 4.593
Hang Seng (Hong Kong) -1,52% ke 25.889
Kospi (Korsel) -0,72% ke 3.584
Taiex (Taiwan) -1,39% ke 26.923
ASX200 (Australia) -0,84% ke 8.882
Asia Currencies
Yen drop 0,80% menjadi 152,4 per USD
SGD drop 0,12% menjadi 1,2985 per USD
AUD menguat 0,66% menjadi 0,6518 per USD
Rupiah drop 0,02% menjadi 16.573 per USD
Rupee naik 0,04% ke 88,655 per USD
Yuan naik 0,03% ke 7,1335 per USD
Ringgit drop 0,09% ke 4,2268 per USD
Baht melaju 0,43% ke 32,551 per USD
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa stabil pada perdagangan hari Senin (13/10), dibantu oleh lonjakan saham teknologi dan pertambangan. Hal ini terjadi setelah kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang menghantam pasar pada hari Jumat.
Indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600 naik 0,6%. Pada Jumat akhir pekan lalu indeks acuan ini turun 1,3% setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bea masuk 100% pada impor China dan membuat pasar anjlok.
Indeks CAC 40 Prancis naik 0,9% yang tertinggi di antara pasar-pasar utama Eropa, setelah Sebastien Lecornu diangkat kembali sebagai perdana menteri pada hari Jumat, hanya empat hari setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya.
Indeks DAX Jerman naik 0,58%. Sementara Indeks FTSE Inggris menanjak 0,25%.
Saham AstraZeneca naik 0,7% setelah Presiden AS Trump mengumumkan kesepakatan di mana perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris itu akan menjual sejumlah obat dengan harga diskon dalam program kesehatan Medicaid milik pemerintah AS dengan imbalan keringanan tarif.
Perangkat Lunak PSI melonjak 37% menuju level tertinggi sejak 2021 setelah perusahaan ekuitas swasta Warburg Pincus siap membeli perusahaan perangkat lunak Jerman tersebut dengan harga lebih dari 700 juta euro ($813,26 juta).
Oil
Harga minyak naik pada trading hari Senin (10/10) sore karena investor berharap pembicaraan potensial antara presiden AS dan China dapat meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia tersebut.
Harga minyak mentah Brent naik 92 sen atau 1,47% menjadi $63,65 per barel setelah turun 3,82% pada hari Jumat pada level terendah sejak 7 Mei.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada harga $59,79 per barel, naik 89 sen, atau 1,51%, setelah turun 4,24% pada hari Jumat ke level terendah sejak 7 Mei. Harga WTI akan stabil pada hari Selasa karena hari Senin adalah hari libur umum di beberapa wilayah AS.
"Penurunan harga minggu lalu sebagian besar disebabkan oleh gencatan senjata di Gaza dan kembalinya volatilitas perdagangan AS-Tiongkok menjelang batas waktu gencatan senjata perdagangan 10 November," kata analis energi DBS, Suvro Sarkar.
Aksi jual di pasar sekarang tampaknya dibatasi oleh kemauan kedua belah pihak untuk bernegosiasi, katanya, seraya menambahkan prospek jangka pendek bergantung pada hasil akhir pembicaraan perdagangan.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin