Menkeu Purbaya "Pede" Aliran Modal Asing Meningkat dan Rupiah Menguat di Kuartal IV

avatar
· 阅读量 19
  • Menkeu Purbaya optimistis aliran modal asing akan meningkat dan rupiah menguat pada kuartal IV.
  • Kebijakan likuiditas Rp200 triliun diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6% tahun depan.
  • Defisit anggaran mencapai 1,56% dari PDB hingga September, dengan penerimaan negara turun 7,2% yoy.

Ipotnews -Menteri Keuangan Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pada Selasa bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan akan menguat pada kuartal IV tahun ini, seiring dengan meningkatnya arus masuk modal asing setelah investor global melihat perbaikan prospek ekonomi nasional.
Purbaya, yang menggantikan posisi Sri Mulyani Indrawati bulan lalu di tengah gelombang protes di berbagai daerah, mendapat mandat untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejumlah ekonom menilai protes tersebut dipicu oleh meningkatnya ketimpangan ekonomi dan keterbatasan lapangan kerja di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Salah satu kebijakan awal Purbaya adalah memindahkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari bank sentral ke lima bank BUMN , dengan tujuan meningkatkan likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
Purbaya sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai lebih dari 5,5% pada kuartal IV 2025, dan naik ke 6% tahun depan berkat dampak kebijakan likuiditas tersebut.
"Saya yakin pada kuartal IV nanti, begitu investor tahu ekonomi mengarah ke perbaikan, modal asing akan kembali masuk dan rupiah akan cenderung lebih kuat dibanding sekarang," ujar Purbaya dalam konferensi pers.
Pada Selasa pukul 14.35 WIB, rupiah tercatat melemah tipis ke level Rp16.575 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya. Sepanjang tahun ini, rupiah menjadi salah satu mata uang negara berkembang Asia yang kinerjanya terburuk.
Purbaya juga melaporkan bahwa pemerintah mencatat defisit anggaran sebesar Rp371,5 triliun atau setara 1,56% dari PDB pada periode Januari-September 2025, lebih besar dibanding 1,1% dari PDB pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut data yang ditampilkan Purbaya, outlook defisit untuk keseluruhan tahun tetap diperkirakan di 2,78% dari PDB.
Penerimaan negara dalam sembilan bulan pertama 2025 turun 7,2% secara tahunan menjadi Rp1.863,3 triliun, sementara total belanja negara mencapai Rp2.234,8 triliun, atau 0,8% lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024.
"Ini menunjukkan bahwa APBN tetap adaptif dan kredibel dalam menjaga keseimbangan antara pemulihan ekonomi dan keberlanjutan fiskal jangka menengah," kata Purbaya.(Reuters)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest