Wall Street Melemah, Trump Kembali Serang China Soal Perdagangan

avatar
· 阅读量 20

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street mayoritas melemah pada penutupan perdagangan Selasa (14/10/2025), setelah sesi perdagangan yang bergejolak. Pasar saham sempat pulih dari pelemahan awal, namun kembali tertekan menjelang penutupan akibat komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali menyerang China terkait pembelian kedelai.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks S&P 500 turun 0,2% ke level 6.644,31, setelah sempat anjlok hingga 1,5% dan naik 0,4% di titik tertingginya. Nasdaq Composite melemah 0,8% ke 22.521,70, meski sempat merosot lebih dalam hingga 2,1%.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average justru menguat 0,4% atau 202,88 poin ke 46.270,46, dipimpin oleh kenaikan saham Caterpillar.
Pasar saham AS dibuka melemah setelah China memperketat kontrol atas sektor pelayaran global dengan menjatuhkan sanksi terhadap lima anak usaha Hanwha Ocean asal Korea Selatan di AS. Langkah ini melarang individu dan entitas di China berbisnis dengan perusahaan yang terdampak, dengan alasan untuk memperkuat keamanan nasional.
Situasi semakin panas setelah Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyatakan, keputusan penerapan tarif tambahan 100% terhadap impor China akan bergantung pada langkah lanjutan Beijing. Ia menegaskan, tarif tersebut bisa diberlakukan lebih cepat dari rencana awal 1 November.
Meskipun sempat pulih dan bergerak di zona hijau pada pertengahan sesi, pasar kembali berbalik arah setelah Trump menulis di Truth Social bahwa China telah melakukan tindakan 'ekonomis yang bermusuhan' karena berhenti membeli kedelai dari AS.
Trump bahkan menyinggung kemungkinan pembalasan berupa embargo minyak goreng. Komentar tersebut langsung menekan indeks saham utama menjelang penutupan.
Senior Investment Strategy Director di US Bank Wealth Management Rob Haworth mengatakan, belum jelas bagaimana jalan keluar bagi AS dan China terkait ketegangan perdagangan ini, dan hal itu masih menjadi faktor utama yang membayangi sentimen pasar.
"Padahal, laporan keuangan pagi ini menunjukkan sektor keuangan cukup solid dan konsumsi masyarakat masih sehat," papar Haworth.
Sektor Teknologi Tertekan
Sektor teknologi tetap tertekan, termasuk Nvidia, yang melanjutkan pelemahan sejak aksi jual besar pada Jumat pekan lalu. Namun, awal musim laporan keuangan yang positif menjadi sinyal bahwa fundamental pasar masih kuat.
Saham Citigroup dan Wells Fargo masing-masing melonjak 3,9% dan 7,2% berkat hasil kinerja yang melampaui ekspektasi. JPMorgan dan Goldman Sachs juga mencatatkan laba di atas perkiraan, meski saham keduanya sedikit terkoreksi.
Ketegangan dagang antara AS dan China meningkat sejak pekan lalu ketika Trump mengancam mengenakan tarif tambahan 100% atas impor asal China, yang sempat mengguncang pasar. Dow Jones kehilangan lebih dari 800 poin pada Jumat, sementara S&P 500 mencatat penurunan harian terbesar sejak April.
Namun pada Minggu, Trump berusaha meredakan kekhawatiran dengan mengatakan di Truth Social: "Jangan khawatir soal China, semuanya akan baik-baik saja". Komentar tersebut mendorong reli di Wall Street pada Senin (13/10/2025), di mana S&P 500 dan Dow Jones masing-masing naik lebih dari 1%, memulihkan sebagian besar kerugian sebelumnya.
Sementara itu, Cboe Volatility Index (VIX), dikenal sebagai 'indeks ketakutan' Wall Street, sempat menembus level tertinggi empat bulan di atas 22, sebelum akhirnya ditutup di 20,81. Lonjakan ini menandakan meningkatnya kekhawatiran investor bahwa konflik dagang AS-China tidak akan mudah diselesaikan dalam waktu dekat.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest